Bobo.id - Ada jutaan spesies hewan di bumi ini, semuanya memiliki keunikannya masing-masing.
Salah satu keunikannya adalah suara. Kita bisa mengenali hewan hanya dengan suaranya saja.
Kita sering mendengar anjing yang menggonggong, kucing yang mengeong, suara burung berkicau.
Bahkan saat di kebun binatang, kita bisa mendengar suara harimau hingga gajah yang memiliki suara sangat keras.
Namun, ternyata ada hewan yang dianggap pendiam dan paling hening, lo. Bahkan ada yang tidak memiliki pita suara, teman-teman.
Apa saja? Yuk, kita cari tahu bersama!
1. Siput
Siput termasuk hewan pendiam, ini karena siput tidak memiliki pita suara seperti hewan lainnya.
Bahkan, siput juga termasuk spesies hewan yang tidak bisa mendengar, lo.
Baca Juga: Punya Tanduk di Dahi, 5 Hewan Ini Disebut Mirip Unicorn dalam Negeri Dongeng #MendongenguntukCerdas
Suara siput berasal dari tubuhnya yang masuk dan keluar dari cangkangnya. Kita juga bisa mendengarnya saat mereka memakan daun.
Lalu, bagaimana mereka berkomunikasi dengan sesamanya?
Dilansir dari laman Snail World, hewan ini berkomunikasi dengan meninggalkan jejak kimiawi sebagai informasi bagi siput lainnya.
2. Jerapah
Jerapah merupakan mamalia yang paling hening di dunia.
Dilansir dari Wired, jerapah memiliki kotak suara namun mereka tidak bisa menghasilkan aliran udara yang cukup untuk menggetarkan pita suara.
Suara yang dihasilkan oleh jerapah terlalu pelan dan menyentuh zona di rentang 17 Hertz sampai 0,01 Hertz.
Saat siang hari, jerapah memanfaatkan keheningannya untuk menghindari predator.
Sedangkan saat malam hari, jerapah mendengus dengan suara senyap sebagai sinyal memastikan kawanannya masih bersamanya.
Baca Juga: Umurnya Mencapai 500 Tahun, Mengapa Karang di Lautan Bisa Berumur Panjang?
3. Hiu
Tahukah teman-teman? Di antara spesies lautan, hiu jadi spesies yang dianggap paling hening dan pendiam, lo.
Bahkan, hiu dapat berenang dengan nyaris tak bersuara. Hiu berkomunikasi dengan hiu lainnya dengan cara mengolah gerakan tubuhnya.
Itu sebabnya, dalam ekosistem bahasa tubuh sangat penting dan menjadi komunikasi utama mereka.
4. Kelinci
Kelinci masuk ke dalam daftar hewan pendiam.
Sama seperti hiu, kelinci menggunakan bahasa tubuhnya untuk saling berkomunikasi dalam keadaan diam dan hening.
Ketika sangat ketakutan, diserang, dan merasakan sakit yang parah kelinci baru akan mengeluarkan suara yang mirip seperti jeritan.
5. Ular
Baca Juga: Jadi Hewan Mamalia Bersisik Kuat, Ini 5 Fakta Unik Trenggiling si Pemakan Semut #AkuBacaAkuTahu
Sebagian besar jenis ular merupakan hewan yang hening. Anakonda misalnya, ia dinobatkan sebagai silent killer.
Dilansir dari Mental Floss, hanya ada satu ular yang memiliki pita suara, yakni ular pinus.
Ular ini akan mendesis sambil mengeluarkan suara yang mirip dengan lengkingan atau jeritan.
Untuk berkomunikasi, ular menggunakan senyawa feromon.
6. Cacing
Hewan pendiam lainnya ada cacing. Ia tidak mengeluarkan suara apapun karena tubuhnya yang kecil dan karena tidak memiliki pita suara.
Walau begitu, cacing bisa merespons suara karena kulitnya peka terhadap getaran.
Karena kelebihan kulitnya itulah, cacing bisa menghindari sumber suara yang kemungkinan besar membahayakan dirinya.
7. Kura-kura dan Penyu
Baca Juga: Punya Lidah Panjang untuk Bersihkan Telinga, Ini 5 Fakta Menarik Okapi yang Jarang Orang Tahu
Kura-kura dan penyu adalah hewan yang hening, keduanya tidak memiliki kotak suara untuk menghasilkan suara.
Kura-kura dan penyu juga cenderung bergerak dengan tenang dalam keheningan.
Sama seperti kelinci, kura-kura dan penyu juga hanya menghasilkan suara seperti mendesis jika sedang ketakutan.
Nah itulah beberapa spesies hewan yang dianggap pendiam. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Mengapa suara yang dihasilkan jerapah sangat pelan? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Wired,Mental Floss |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR