Bobo.id - Ketika belajar, tak jarang kita bosan dan jenuh dengan materi yang sedang dipelajari.
Tak perlu khawatir, bosan dan jenuh merupakan hal yang wajar dalam proses belajar, kok.
Namun, bukan berarti kondisi ini boleh terjadi berlarut-larut, ya. Untuk mengatasinya, maka diperlukan motivasi belajar.
Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere, yang artinya dorongan untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki.
Motivasi belajar artinya dorongan untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar.
Berdasarkan wawancara redaksi Bobo dengan co-founder Insight Psikologi, motivasi belajar ini tidak hanya terbatas di lingkup sekolah, lo.
Melainkan juga tentang perilaku yang kita lakukan sehari-hari.
Ada Dua Jenis Motivasi Belajar
Kak Inti Nursida menjelaskan dalam pembelajaran ada dua jenis motivasi belajar, teman-teman.
Baca Juga: Manfaat Membaca Buku Perjalanan Hidup Seseorang, Bisa Jadi Motivasi untuk Diri Sendiri!
Jenis motivasi belajar yang pertama adalah dorongan yang datang dari dalam diri kita sendiri atau disebut dengan motivasi intrinsik.
Contoh motivasi intrinsik adalah saat kita belajar karena ingin mendapatkan nilai terbaik di kelas.
Selain itu, ketika kita ingin membanggakan orang tua, maka kita akan secara otomatis belajar giat tanpa paksaan.
Meskipun datang dari diri kita sendiri, motivasi belajar intrinsik ternyata bisa ditumbuhkan, lo.
Caranya adalah dengan menghubungkan materi belajar dengan pengalaman sehari-hari.
Misalnya, kita belajar matematika untuk mengetahui berapa uang kembalian yang kita dapatkan saat membeli telur.
Jenis motivasi belajar yang kedua adalah dorongan yang datang dari pihak luar atau disebut dengan motivasi ekstrinsik.
Dorongan dari luar ini bisa datang darimana saja, misalnya keluarga, guru di sekolah, hingga teman.
Motivasi yang datang dari luar ini juga tak kalah penting dari motivasi yang berasal dari diri kita sendiri, lo.
Baca Juga: Ingin Jadi Penari? Buku Ini Bisa Jadi Motivasi, lo #AkuBacaAkuTahu
Sebab, tak semua dari kita memiliki dorongan cukup kuat dari diri sendiri untuk mempelajari sesuatu.
Contoh faktor ekstrinsik adalah saat kita memerlukan suasana belajar yang kondusif untuk memahami materi pelajaran.
Selain itu, iming-iming hadiah dari orang tua jika kita mendapatkan nilai terbaik juga merupakan jenis motivasi ekstrinsik.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak
Untuk meningkatkan motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik tentu bukan pekerjaan yang mudah.
Kita bisa meningkatkan motivasi belajar dengan bantuan orang tua dan lingkungan keluarga.
Ini karena orang tua dan keluarga merupakan significant others atau orang yang paling dekat dengan kita.
Kita bisa menjadikan orang tua sebagai model untuk melakukan perilaku yang baik, teman-teman.
Tak hanya orang tua, kita juga bisa meningkatkan motivasi belajar melalui guru kita di sekolah, lo.
Baca Juga: Raih Medali Emas, 3 Hadiah Ini Diberikan Pemerintah untuk Para Atlet
Umumnya guru terutama wali kelas akan memberikan motivasi dengan menggunakan media belajar kreatif hingga menceritakan kesuksesan tokoh.
Selain itu, kita juga bisa menjadikan kompetisi atau persaingan sebagai motivasi belajar, lo.
Melalui kompetisi, kita dapat membuktikan bahwa diri kita bisa menjadi yang terbaik di antara teman-teman kita lainnya.
Untuk menjadi yang terbaik, kita harus giat belajar. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan motivasi belajar kita.
Cara terakhir yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar kita adalah dengan mengetahui gaya belajar kita.
Ketika kita mengetahui gaya belajar kita, maka proses belajar kita menjadi lebih menyenangkan.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR