"Kalau anak-anak di usia rentan, tentu saja belum siap menyerap informasi yang sangat banyak," ucap Kak Mia Marissa.
Jika informasi yang terlalu banyak ini masuk ke otak kita, bisa saja menimbulkan pemahaman yang keliru, teman-teman.
Misalnya, saat kita melihat postingan foto seseorang di media sosial. Foto itu mendapatkan ribuan likes dan komentar positif.
Hal ini bisa membuat kita berpendapat bahwa orang yang dianggap baik adalah orang yang mendapat likes dan komentar positif yang banyak.
Padahal, kebaikan seseorang tidak bisa diukur dengan menggunakan postingan media sosial, teman-teman.
Kondisi seperti ini rentan menimbulkan dampak psikologis pada anak seusia kita, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Tak hanya itu saja, penggunaan media sosial yang tidak tepat juga bisa membuat kita menjadi target pihak yang dapat merugikan, lo.
Baca Juga: Apa Arti Kata 'Flexing ' yang Sering Ditemukan di Media Sosial?
Apalagi sebagian anak seusia kita memajang foto, nama asli, minat, nama sekolah, bahkan tanggal lahir dan kota tempat tinggal.
Selain itu, penggunaan media sosial di bawah umur ini juga bisa memungkinkan terjadinya perundungan di dunia maya atau dikenal dengan istilah cyberbullying.
Oleh karena itu, kalau teman-teman ingin mengakses media sosial, sebaiknya minta orang tua untuk menemani, ya.
Diperlukan Pendampingan
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR