Bobo.id - Rusia adalah negara yang luas dengan tempat wisata unik berupa pantai dengan pasir 'kaca'.
Tempat wisata itu bernama Ussuri Bay yang berlokasi di region Primorsky, Rusia.
Pada awalnya pasir di pantai Ussuri Bay merupakan pasir vulkanis yang berwarna hitam.
Tapi lama kelamaan pecahan kaca mulai muncul dan menutupi sebagian bibir pantai tersebut.
Pecahan itu menjadi daya tarik bagia para wisatawan karena membuat pantai menjadi berkilau.
Keunikan Ussuri Bay ini merupakan akibat dari aksi alam yang berhasil mengubah pecahan kaca dan keramik dari bekas limbah pabrik keramik dan sampah kaca sejak zaman Uni Soviet dulu.
Pecahan keramik dan kaca yang dibuang di pantai ini lama kelamaan menjadi batuan kaca dan keramik yang indah berkat kekuatan air.
Erosi dari air laut kemudian mengikis pecahan keramik dan kaca yang tajam dan menghaluskannya serta membentuknya jadi cantik.
Garis pantai yang berkelok-kelok, pasir vulkanis hitam, dan lautan luas jadi latar pecahan kaca dan keramik ini memenuhi sebagian besar pantai.
Baca Juga: Miliki Tekstur dan Warna Beragam, Dari Mana Pasir Pantai Berasal?
Keindahan alam dan perpaduan pecahan kaca yang berkilau dengan beragam warna kemudian menarik ratusan ribu wisatawan setiap harinya.
Ussuri Bay terletak tak jauh dari kota Vladiovostok yang jadi perbatasan antara Korea Utara dan Tiongkok. Tidak sulit untuk menemukan Ussuri Bay dengan berkendara dari Vladivostok selama 30 menit.
Ussuri Bay ada di semenanjung Muravyov-Amursky di garis pantai Pasifik Rusia.
Bila ingin mengunjungi Ussuri Bay, teman-teman bisa datang di musim panas atau musim dingin, dengan keunikan yang berbeda.
Di saat musim panas, teman-teman bisa melihat teriknya cahaya matahari menyinari pecahan kaca dan beradu cantik dengan beningnya air laut.
Sedangkan pada musim dingin teman-teman bisa melihat pecahan kaca dengan salju yang menyelimutinya.
Tapi ingat untuk selalu mengutamakan keselamatan saat berkunjung ke pantai ini.
Meski kaca di pantai ini sudah halus, ada baiknya teman-teman tetap mengenakan alas kaki saat berjalan-jalan.
Bila tertarik berkunjung, baiknya jangan ditunda. Pasalnya, semakin lama pecahan kaca dan keramik di pantai itu semakin berkurang.
Baca Juga: Populasi Kanguru Lebih Banyak dari Manusia, Ini Fakta-Fakta Unik Australia
Banyak wisatawan yang membawa pulang pecahan kaca dan keramik tersebut sebagai “suvenir”.
Selain itu, erosi pantai akan membuat kaca menjadi lebih halus dan tidak terlihat.
Pantai dengan pasir yang unik sebenarnya tidak hanya ada di rusia saja, lo.
Pantai Unik di Dunia
1. Glass Beach di California
Tidak jauh berbeda dengan Ussuri Bay, di California teman-teman bisa menemukan pantai dengan pecahan kaca.
Pecahan kaca itu datang dari erosi pantai sama seperti yang terjadi di Rusia.
Dengan keindahan batu karang dan pantai, teman-teman bisa berkunjung ke pantai ini, namun tetap berhati-hari dan kenakan alas kaki.
2. Hidden Beach
Baca Juga: Benarkan Udara Pantai Bisa Redakan Gejala Asma? Ini Penjelasan Secara Ilmiah
Pantai unik lain ada di Marieta, Mexico yang diberi nama Hidden Beach (pantai tersembunyi ) atau disebut juga dengan Beach of Love.
Pantai ini cukup unik karena berada di dalam sebuah gua dengan pasir berwarna putih.
Di pantai itu, teman-teman tetap akan mendapatkan sinar matahari karena bagian atas gua terbuka.
3. Shell Beach
Ada juga pantai Shell Beach yang berada di wilayah Shark Bay, Australia Barat yang unik karena pasirnya ditutupi oleh banyak cangkang kerang berwarna putih.
Dengan cangkang kerang itu, pantai ini terlihat berwarna putih bersih yang membuat banyak wisatawan tertarik berkunjung.
Nah, itu tadi beberapa jenis pantai unik di berbagai dunia yang menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan.
(Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Dimana letak pantai Ussuri Bay? |
Petunjuk: Cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hai.grid.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR