Cacat sedari lahir bisa menyebabkan diafragma sellae jadi mudah bocor, sehingga cairan serebrospinal bisa masuk ke dalam sella tursika. Cairan itu pun bisa menekan kelenjar hipofisis dan menyebabkan penyusutan.
2. Tumor Pituitari
Penyabab lain dari empty sella syndrome adalah adanya tumor pituitari yang memang sering kali tidak menimbulkan gejala.
Tumor tersebut bisa menjadi penyebab empty sella syndrome karena proses pengobatan yang dilakukan.
Pengobatan untuk tumor pituitari baik terapi radiasi atau bedah bisa berpotensi memicu empty sella syndrome sekunder.
3. Cedera Otak
Penyakit langka, empty sella syndrome sekunder juga bisa terjadi akibat adanya cedera otak traumatis.
Baca Juga: Masih Bisa Ingat Peristiwa Lama, Seberapa Besar Memori Otak Manusia?
Cedera ini bisa terjadi akibat kecelakaan atau hantaman benda pada bagian kepala.
Cedera tersebut bisa menyebabkan kelenjar pituitari menyusut dan tidak berfungsi seperti seharusnya.
Bahkan kondisi ini disebut cukup berbahaya karena mengganggu metabolisme, mengurangi kepadatan tulang, hingga menurunkan kualitas hidup orang yang mengalami.
4. Pseudotumor Cerebri
Source | : | Kompas.com,klikdokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR