Bobo.id - Indonesia memiliki beragam tradisi unik untuk memeriahkan Tahun Baru Hijriah pada 1 Muharram 1443 nanti.
Salah satunya adalah tradisi Jawa, Tahun Baru Hijriah dirayakan dengan melakukan iring-iringan atau kirab.
Tradisi ini dinamakan dengan Kirab Malam 1 Suro.
Kenapa 1 Suro? Sebab, dalam tradisi Jawa, bulan Muharram dalam kalender Hijriah bertepatan atau disebut dengan bulan Suro dalam kalender Jawa.
Di Keraton Surakarta, tradisi kirab malam 1 Suro ini terus dilakukan.
Bagaimana tradisi kirab malam 1 Suro dalam tradisi Jawa?
Kita ketahui dari fakta menarik berikut ini, yuk!
1. Sudah Dilakukan Selama Ratusan Tahun
Kirab 1 Suro di Keraton Surakarta telah dilakukan oleh para raja beserta keluarga, lalu para abdi dalem yang tersebar di seluruh Solo Raya.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Terkeren Tahun Baru Hijriah 1443 Tanggal 30 Juli 2022
Tradisi kirab malam 1 Suro ini sudah dilakukan sejak Indonesia masih berbentuk kerajaan di zaman dulu, ya!
Berarti tradisi kirab malam 1 Suro sudah sangat tua, teman-teman.
Tradisi ini sudah dilakukan selama ratusan tahun sejak abab ke-17 hingga abad ke-18.
2. Memakai Pakaian Hitam
Semua peserta kirab malam 1 Suro menggunakan pakaian berwarna hitam.
Saat itu, laki-laki menggunakan pakaian adat Jawa berwarna hitam yang dikenal dengan nama jangkep.
Sedangkan perempuan juga menggunakan kebaya berwarna hitam.
3. Tujuan Kirab Malam 1 Suro
Tujuan kirab malam 1 Suro ini adalah sebagai introspeksi.
Tahukah teman-teman apa itu introspeksi? Introspeksi adalah sikap merenungi segala kesalahan kita yang telah lalu.
Baca Juga: Tahun Baru Islam Ditentukan dengan Kalender Hijriah, Apa itu Kalender Hijriah?
Tujuannya adalah agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
4. Iring-Iringan Kebo Bule
Dalam tradisi kirab malam 1 Suro, selalu ada iringan kebo bule.
Apa itu kebo bule? Kebo bule adalah jenis kerbau bertanduk panjang yang memiliki kulit dan bulu pirang kecokelatan.
Tahukah teman-teman, bahwa dulu Raja Pakubuwono II Surakarta mendapatkan hadiah kerbau dari Bupati Ponorogo?
Nah, kerbau ini dipelihara oleh Keraton Surakarta hingga beranak pinak.
Kerbau yang ikut kirab malam 1 Suro ini adalah kerbau yang menjadi keturunan kerbau pemberian Bupati Ponorogo ratusan tahun lalu, lo!
Nah, itulah 4 fakta menarik kirab malam 1 Suro di Surakarta.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud introspeksi? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas,Grid |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR