Bobo.id - Seiring dengan naiknya perhatian masyarakat terhadap penyakit cacar monyet, banyak informasi mengenai cacar monyet yang kurang tepat, teman-teman.
Teman-teman harus waspada untuk tidak mudah percaya pada mitos tentang cacar monyet yang keliru, ya.
Apa saja mitos cacar monyet yang keliru tapi banyak dipercaya masyarakat?
Simak artikel berikut ini!
Mitos Cacar Monyet yang Keliru
1. Cacar Monyet Adalah Penyakit Baru
Meski penyakit cacar monyet ini baru sering terdengar, tapi penyakit ini bukanlah penyakit yang baru ditemukan, ya.
Cacar monyet bukanlah penyakit baru layaknya COVID-19.
Cacar monyet merupakan penyakit yang sudah ada sejak 6 tahun terakhir.
Para ilmuwan pertama kali mengetahui virus monkeypox penyebab cacar monyet ini pada tahun 1958.
Saat itu, terjadi dua wabah penyakit mirip cacar yang menyerang sekumpulan monyet di pusat penelitian.
Baca Juga: Beda Penanganan, Ini 7 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menetapkan cacar monyet sebagai penyakit endemi di negara Afrika bagian barat dan tengah.
2. Vaksin COVID-19 Sebabkan Cacar Monyet
Cacar monyet sudah muncul jauh sebelum COVID-19 ada, ya, teman-teman.
Penyebab cacar monyet pun adalah virus monkeypox, berbeda dengan virus penyebab COVID-19, yaitu SARS-CoV-2.
Menurut situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, empat vaksin Covid-19 yaitu Pfizer, Moderna, Novavax, dan Janssen tidak mengandung virus hidup.
Sehingga, mitos vaksin COVID-19, ini tidak menyebabkan cacar monyet
3. Cacar Monyet Ditularkan Melalui Air
Penularan cacar monyet disebut dapat terjadi melalui air.
Namun, kenyataannya penyakit kulit ini menyebar terutama melalui kontak dari kulit ke kulit.
Penyebaran cacar monyet umumnya terjadi karena kontak dekat dengan penderita.
Oleh sebab itu, meski tidak menular di air, orang yang terkena monkeypox tidak dianjurkan berada di tempat umum seperti kolam renang.
Pasalnya, penderita bisa saja saling meminjami handuk dengan kerabat dekatnya.
Baca Juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, Apa yang Harus Kita Lakukan?
4. Cacar Monyet Selalu Mengakibatkan Kematian
Wabah cacar monyet bukan seperti COVID-19 yang memakan korban jiwa dalam jumlah banyak.
Cacar monyet umumnya dapat disembuhkan dan bisa sembuh sendirinya.
Namun, penyakit ini sangat berbahaya apabila menyerang anak-anak yang belum menerima vaksin cacar air atau varisela.
5. Semua Orang Dapat Vaksin Cacar Monyet
Saat ini, FDA dan CDC merekomendasikan dua jenis vaksin untuk cacar monyet, yaitu JYNNEOS atau imvanex dan ACAM2000.
Nah, dua vaksin tersebut dikatakan bisa melawan cacar monyet.
Namun, tidak semua bisa mendapatkan vaksin ini karena persediaan vaksin cacar monyet masih terbatas dan diawali oleh pemerintah.
Distribusi vaksin cacar monyet diutamakan bagi:
- individu yang terpapar virus cacar monyet dalam 4-14 hari terakhir,
- individu yang bekerja di bidang atau lingkungan tertentu, seperti tenaga kesehatan dan petugas laboratorium yang menguji virus orthopox seperti monkeypox.
Nah, itulah 5 mitos yang keliru mengenai cacar monyet, teman-teman.
(Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta)
----
Kuis! |
Apa virus penyebab cacar monyet? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas,CDC |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR