Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu melihat tanah berwarna merah di sekitar rumahmu?
Meskipun sebagian besar tanah yang ditemukan manusia berwarna cokelat hingga kehitaman, ternyata ada juga tanah berwarna merah.
Di Indonesia, kita bisa menemukan beragam jenis tanah, baik yang dibedakan berdasarkan tingkat kesuburan maupun senyawa yang terkandung di dalamnya.
Nah, kali ini kita akan mencari tahu mengapa ada tanah yang berwarna merah berdasarkan penjelasan sains dan geografi. Yuk, simak!
Penyebab Perbedaan Warna Tanah
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang tersedia di alam.
Abiotik adalah seluruh benda mati atau yang tidak bernyawa, namun memiliki manfaat atau pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup.
Nah, tanah bisa memiliki warna yang berbeda karena dipengaruhi oleh sifat fisik dan kandungan yang terdapat di dalamnya.
Melansir dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, warna tanah ditentukan oleh kandungan bahan organik, kondisi drainase, air, dan derajat oksidasinya.
Warna tanah juga tidak selalu merata, kita juga bisa menemukan tanah yang lapisan atasnya berwarna gelap, sedangkan lapisan bawahnya berwarna lebih terang.
Dilansir dari Science Learning Hub, warna tanah yang merata menunjukkan tanah tersebut memiliki drainase yang baik.
Baca Juga: Mengapa Bangunan Kuno Sering Ditemukan Terkubur dalam Tanah?
Drainase adalah penyaluran atau penyaliran air dari proses penyiraman pada tanaman.
Penyebab Tanah Merah
Tanah merah disebut juga tanah laterit, yaitu tanah yang mempunyai warna merah hingga warna kecoklatan yang terbentuk pada lingkungan yang lembab dan dingin.
Perlu diketahui, tanah laterit mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan organik yang sedang, dan juga memiliki pH atau tingkat keasaman netral.
Meskipun bukan termasuk tanah yang subur, tanah laterit bisa digunakan sebagai media tanam palawija, jagung, kelapa sawit, cengkeh, coklat dan juga kopi.
Tanah laterit tidak bisa disebut tanah yang subur karena mengandung bahan organik tingkat rendah.
Ya, semakin tinggi tingkat kandungan bahan organik pada tanah, maka semakin subur pula tanah tersebut.
Tanah laterit seringkali kita temui di daerah- daerah yang tidak terlalu panas, karena keberadaan tanah ini aada di tempat- tempat yang lembab dan memiliki cuaca yang dingin.
Karakteristik tanah laterit yaitu padat dan kokoh, sehingga sangat cocok untuk mendirikan suatu bangunan.
Bangunan yang dibangun di atas tanah seperti ini mampu berdiri dengan kuat dan juga kokoh.
Warna merah tanah dihasilkan dari kandungan besi dalam tanah yang teroksidasi dan mengeluarkan warna berkarat.
Baca Juga: Mengapa Tanah Berperan Penting bagi Kehidupan di Bumi? Ini Penjelasannya
Besi dapat teroksidasi akibat mengalami kontak dengan air. Artinya, tanah merah memiliki kandungan air atau drainase yang baik.
Selain zat besi, ada kandungan lain yang juga menyebabkan tanah laterit menjadi berwarna kemerahan adalah alumunium.
Di Indonesia sendiri tanah laterit ini persebarannya ada di beberapa daerah.
Adapun daerah- daerah yang menjadi persebaran dari tanah laterit adalah Pulau Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan provinsi Jawa Timur.
Sedangkan di luar negeri, kita bisa melihat tanah kemerahan di Padang Pasir Utah, yang terletak di antara Idaho, Colorado, Arizona, dan Nevada.
Dataran tinggi Colorado menjadi penyumbang warna merah pada padang Utah, yang terdiri dari pegunungan, ngarai, dan lembah.
Pilar batu yang paling terkenal di Utah terbentuk secara alami dari erosi, dan bentuknya begitu indah sehingga sering dikira buatan manusia.
----
Kuis! |
Apa saja tanaman yang cocok ditanam di tanah merah? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR