Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang proses perkembangan Bumi.
Proses perkembangan Bumi dan pembabakan peradaban manusia ini diawali dengan zaman prasejarah.
Pada zaman prasejarah ini belum mengenal tulisan atau bisa juga disebut dengan zaman praaksara, teman-teman.
Nah, kali ini kita akan membahas pembabakan zaman prasejarah atau praaksara berdasarkan geologi.
Berdasarkan ilmu geologi, zaman prasejarah ini dibagi ke dalam empat zaman, antara lain:
1. Zaman Arkaekum/Arkeozoikum
Zaman arkaekum merupakan zaman tertua yang sudah berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.
Pada zaman ini, keadaan bumi belum stabil. Suhu bumi pun masih sangat tinggi dan tanda-tanda kehidupan masih belum muncul.
Adapun batuan peninggalan zaman arkaekum ini disebut juga dengan kraton atau perisai benua. Usianya diperkirakan sudah 3,8 miliar tahun.
Kita bisa menemukan peninggalan sejarah ini di beberapa bagian dunia, seperti di Grand Canyon (AS), Teluk Hudson (Kanada), hingga Guyana.
2. Zaman Primer/Paleozoikum
Baca Juga: Mengenal Burung Shoebil, Burung Purba yang Masih Hidup hingga Sekarang
Zaman primer atau yang sering disebut dengan paleozoikum merupakan zaman yang sudah berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu.
Nama paleozoikum ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu palailos yang artinya tua dan zoe yang artinya hidup.
Pada periode ini temperatur bumi semakin turun dibandingkan zaman arkaekum sehingga memungkinkan adanya kehidupan.
Makhluk hidup yang muncul pada zaman paleozoikum, seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang bersel satu lainnya.
Di zaman ini belum ada manusia karena perkembangan makhluk hidup juga masih sangat primitif.
Beberapa peninggalan zaman paleozoikum yakni sabuk pegunungan Appalachian dan pegunungan Hercynian.
3. Zaman Sekunder/Mesozoikum
Zaman mesozoikum adalah zaman hidup pertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun silam.
Nama mesozoikum berasal dari istilah Yunani mesozoic yang berarti kehidupan tengah, teman-teman.
Pada zaman ini, muncul hewan-hewan reptil besar seperti dinosaurus. Oleh karena itu, zaman ini dikenal juga dengan zaman reptil.
Selain reptil, pada periode ini juga ditemukan tanda kehidupan lain, seperti burung dan binatang menyusui. Namun populasinya masih sangat rendah.
Baca Juga: Megalodon Merupakan Hiu Prasejarah Berukuran Besar, Ternyata Siripnya Seukuran Tinggi Orang Dewasa
Hal ini dipengaruhi oleh keadaan alam yang mulai berubah dengan temperatur hangat dan tanah yang semakin kering.
Peninggalan zaman Mesozoikum ini ditandai dengan fosil reptil raksasa di berbagai belahan dunia, salah satunya fosil Atlantosaurus di Amerika.
4. Zaman Hidup Baru/Neozoikum
Zaman Neozoikum merupakan masa di mana diperkirakan manusia purba pertama kali muncul. Zaman ini disebut juga dengan zaman hidup baru.
Disebut dengan zaman hidup baru karena kondisi bumi sudah lebih stabil dan terbentuk dengan baik untuk dijadikan tempat tinggal.
Pada zaman itu, makhluk reptil atau dinosaurus yang besar sudah punah karena jatuhnya asteroid.
Sementara itu, hewan-hewan kecil dan mamalia dapat bertahan hidup dengan memiliki kemampuan reproduksi yang cepat.
Pada zaman Neozoikum ini dapat dibedakan menjadi dua zaman, antara lain:
- Tersier
Zaman tersier terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini, dinosaurus telah punah dan mulai berkembang jenis binatang menyusui.
- Kuartier
Baca Juga: Tumbuhan Tropis Prasejarah Tumbuh di Inggris, Apakah Ini Hal Baik atau Justru Buruk?
Zaman kuartier mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia. Zaman ini merupakan zaman terpenting bagi kemunculan aktivitas manusia.
Nah, itulah proses perkembangan bumi berdasarkan ilmu geologi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa saja peninggalan zaman arkaekum? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR