Namun sejak abad ke-18, bisnis VOC mulai mendapat pesaing karena nusantara tidak lagi jadi satu-satunya negeri pemasok rempah-rempah.
Ini mengakibatkan segala perencanaan dan prediksi keuntungan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan dari VOC sendiri merosot.
2. Persaingan antara Kongsi Dagang
VOC memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas yakni mencakup jalur perdagangan Amsterdam, Tanjung Harapan, India, hingga Papua.
Hal inilah yang membuat VOC memiliki para pesaing yang datang dari wilayah Eropa lainnya, teman-teman.
Negara tetangga Belanda, seperti Inggris dan Prancis juga memiliki kongsi dagang yang tak kalah besar dan kuat.
Dari situlah terjadi persaingan yang membuat VOC mengalami kesulitan untuk menjadi satu-satunya kongsi dagang yang mendapat keuntungan.
3. Besarnya Biaya Perang
Selama melakukan upaya monopoli di tiap wilayah yang dikuasainya, VOC juga terus melakukan upaya intervensi politik.
Hal ini yang memicu pecahnya perlawanan dan perang antara kerajaan lokal yang menolak tunduk dengan pihak VOC.
Kerajaan Mataram, Gowa-Tallo, Ternate, Tidore, dan Banten adalah kerajaan di nusantara yang melawan upaya intervensi dari VOC.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Grid Kids |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR