Bobo.id - Kebudayaan di Indonesia ini beragam, karena terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan bahasa yang saling memengaruhi dan menciptakan suatu budaya.
Kebudayaan nasional perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. Selain itu, kebudayaan juga dapat dikembangkan agar semakin dikenal oleh generasi.
Orang-orang yang mempelajari suatu kebudayaan dan terus mengembangkannya disebut budayawan.
Mereka bisa dari budayawan seni rupa, tari, sastra, teater, dan lain-lain.
Apakah di lingkungan sekitar teman-teman ada seorang budayawan?
Seorang budayawan berjasa dalam melestarikan kebudayaan nasional bahkan hingga terkenal di luar negeri, lo.
Lalu, siapa saja budayawan dari Indonesia yang cukup berpengaruh, ya?
Hal tersebut akan diketahui melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, Bab 5: Jati Diri Bangsa dan Budaya Nasional.
Tepatnya, Sub Bab: Budaya Nasional sebagai Alat Pemersatu Bangsa, halaman 113.
Nantinya kita akan mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya.
Namun, sebelum menemukan kunci jawabannya, teman-teman dapat menyimak materinya secara singkat terlebih dahulu.
Baca Juga: Apa Saja Ragam Tarian Daerah Indonesia yang Biasa Dipentaskan Secara Berkelompok?
Kebudayaan nasional merupakan wujud dari kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di Indonesia.
Kebudayaan lokal ini berasal dari nenek moyang dan banyak nilai luhur yang terkandung dalam budaya lokal.
Jadi, sudah semestinya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal agar tidak punah dan makin berkembang.
Untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku.
Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya? Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Sebutkan tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia yang kamu ketahui.
Jawaban:
1. Jecko siompo
Jecko Siompo adalah seorang budayawan tari yang lahir di Jayapura, 4 April 1975.
Jecko Siompo tidak hanya belajar di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri dan sudah tampil di berbagai negara.
Bahkan jadi koreografer tari dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan internasional, serta diundang tampil di teater Kampnagel di Jerman.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 1, Apa Saja Unsur-Unsur dan Ragam Desain pada Gambar Cover Buku?
Salah satu karya Jacko Siompo yang terkenal adalah Animal Pop Dance, yang mempunyai unsur perpaduan tarian khas Papua dan modern.
2. Eko pece
Eko Pece atau Eko Supriyanto adalah budayawan tari yang lahir di Kalimantan Selatan, pada 26 November 1970.
Eko Pece tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga terkenal di luar negeri.
Bahkan, ia pernah menjadi penata tari penyanyi Amerika Serikat, yaitu Madonna untuk konser dunianya.
Selain itu, Eko Pece pernah terlibat dalam pertunjukan teater di Broadway, New York, Amerika Serikat.
3. Halim HD
Halim HD atau nama aslinya Liem Goan Lay adalah networker kebudayaan Indonesia, yang lahir di Serang, pada 25 Juni 1952.
Beliau melestarikan kebudayaan Indonesia dalam melalui karya tulisnya, seperti jurnal kebudayaan yang diterbitkan di media masa.
Halim HD juga membantu jejaring kebudayaan nasional agar tidak hanya populer di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Selain itu, Halim HD juga sering terlibat dalam pementasan teater, baik sebagai sutradara dan penata produksi.
Baca Juga: Soal dan Pembahasan 'Membangun Jati Diri dalam Kebhinekaan', Buku PPKn Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
---
Kuis! |
Apa itu kebudayaan nasional? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR