Bobo.id - Dalam banyak cerita dongeng yang berkaitan dengan kayangan atau tempat para dewa, alat musik harpa sering disebutkan.
Alat musik ini memang selalu diilustrasikan dekat dengan dunia kayangan, sosok malaikat, dan hal-hal serupa.
Dalam dunia nyata, harpa merupakan salah satu alat musik tertua yang memiliki bentuk cukup unik.
Alat musik ini umumnya dibuat dengan warna emas dengan bentuk segitiga.
Pada bagian bawah alat musik ini akan mengerucut, sedangkan bagian atasnya memiliki bentuk bergelombang.
Jenis alat musik ini memiliki tiga bagian utama, yang terdiri dari papan suara, leher, dan juga senar.
Kerangka dari alat musik ini terbuat dari kayu dan memiliki jumlah senar yang bervariasi, antara 22 hingga 47.
Karena itu, alat musik ini memiliki beberapa ukuran, ada yang berkisar 60 sentimeter hingga 180 sentimeter.
Sebagai alat musik tertua, tentu harpa memiliki sejarah yang panjang hingga dikenal di seluruh dunia sebagai alat musik yang khas.
Bila teman-teman tertarik, mari simak penjelasan tentang alat musik harpa ini, yuk!
Sejarah Harpa
Baca Juga: Kenalan dengan Kak Angela July, Vokalis-Harpis Pertama di Indonesia
Menurut sejarah, harpa adalah alat musk yang berasal dari zaman Mesir Kuno.
Hal itu diketahui dengan adanya bukti berupa ukiran di dinding makam Mesir Kuno yang sudah ada sejak 3000 tahun SM.
Pada ukiran itu, terdapat gambar alat alat musik instrumen yang memiliki bentuk seperti busur pemburu tanpa tiang.
Lalu pada tahun 1500 SM harpa mulai memiliki bentuk yang sedikit berbeda, karena dimainkan dengan posisi miring.
Pada tahun itu juga, harpa mulai masuk ke Asia dan memiliki bentuk seperti kotak atau box berongga.
Box itu dipasang senar atau string lurus ke bagian dalam sudutnya, sehingga bila dipetik akan menghasilkan suara merdu.
Saat itu, senar masih terbuat dari rambut atau serat tumbuhan yang diatur menggunakan pemutar simpul yang ada di bagian ujung lainnya.
Dalam perkembangannya, pada abad pertengahan tali dari bahan tembaga atau kuningan mulai ditemukan.
Dengan begitu senar mulai digantikan dengan bahan tersebut, sehingga bisa menghasilkan suara lebih nyaring.
Pada abad kedelapan peralihan zaman batu, harpa adalah alat musik yang penting bagi bangsa Irlandia Kuno.
Alat musik ini termasuk instrumen aristokrat, atau instrumen yang umumnya hanya dimainkan dalam lingkungan kerajaan.
Saat itu, para pemain harpa harus mampu memainkan musik yang bisa membangkitkan tiga emosi bagi pendengarnya.
Tiga emosi itu adalah perasaan murung, senang, dan pengiring tidur. Musik itu pun juga sering digunakan sebagai pengiring para bangsawan Irlandia saat menyanyi.
Musik-musik dari harpa juga dijadikan iringan saat membacakan puisi di acara kerajaan.
Karena itu, dalam berbagai cerita dongeng, harpa sering digambarkan sebagai pengiring tidur di dunia kayangan atau cerita dewa dewi.
Lalu pada tahun 1720-an, aturan tentang permainan harpa mulai berubah, yaitu dengan menambahkan note sehingga musik yang dihasilkan lebih bervariasi.
Sejak saat itu, alat musik harpa menjadi semakin populer, lo.
Bahkan pada abar ke-18 alat musik ini menjadi sesuatu barang yang mewah dan megah dengan penuh hiasan berupa ukiran.
Beberapa alat musik pun ada yang disepuh menggunakan emas atau bahkan dilukis menggunakan tangan.
Alat musik ini pun bukan hanya dimainkan tapi juga menjadi objek seni yang bernilai tinggi saat itu.
Hingga kini harpa pun masih menjadi alat musik yang terus dikembangkan dengan berbagai inovasi baru.
Bahkan saat ini, alat musik ini banyak dimainkan dalam berbagai acara besar seperti konferensi, festival, acara pemerintahan yang glamor, hingga beberapa komunitas.
Permainan harpa pun bisa dinikmati bersama dengan alat musik lain, atau hanya permainan tunggal.
Itu tadi sejarah panjang harpa yang terus mengalami perkembangan, dan terus diminati hingga saat ini.
Dengan banyak membaca, teman-teman bisa mendapatkan banyak informasi seperti adanya banyak kesamaan antara harpa yang ada di cerita dongeng dengan yang ada di dunia nyata.
#MendongenguntukCerdas
----
Kuis! |
Berapa jumlah senar pada alat musik harpa? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR