2. Tanah Litosol, jenis tanah sangat dangkal (< 25 cm) di atas batuan kukuh, banyak terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Jawa.
3. Umbrisol, jenis tanah yang mempunyai horison A umbrik dengan ketebalan ≤ 25 cm.
4. Renzina, jenis tanah yang mempunyai horison A molik, dan di bawahnya langsung batu kapur.
5. Aluvial, tanah yang terdapat di sepanjang aliran sungai, terjadi karena endapan lumpur yang terbawa aliran sungai.
6. Regosol, jenis tanah yang bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung), terdapat di Bengkulu, Pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
7. Grumusol, tanah yang mempunyai kadar liat lebih dari 30% setebal 50 cm dari permukaan tanah, terdapat di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
8. Arenosol, tanah yang bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung) sedalam 50 cm dari permukaan.
9. Andosol, jenis tanah yang berasal dari material erupsi gunung berapi yang berwarna hitam.
10. Latosol, tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf, berwarna merah hingga kuning.
11. Molisol, tanah yang berasal dari daerah perbukitan dan pegunungan dengan bentuk wilayah berombak sampai pegunungan.
12. Tanah pasir, merupakan tanah yang berasal dari pelapukan batuan pasir.
Baca Juga: Faktor dari Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman, Materi Kelas 4 SD Tema 3
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR