Bobo.id - Pernahkah teman-teman membayangkan apa jadinya jika orang saling menghujat? Tentu saja tidak nyaman dan membuat gaduh.
Tidak hanya di dunia nyata, di dunia maya jika saling menghujat pun membuat perasaan tidak nyaman.
Oleh karena itu, di era digital sekarang ini, kita tetap harus saling menghargai dan menghormati, serta menerapkan etiket berinternet.
Lalu, apa saja etika berinternet yang harus kita terapkan?
Permasalahan tersebut akan kita ketahui melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Bab 6: Literasi Digital dalam Kebihnnekaan Bangsa.
Tepatnya, materi Etika Berinternet (Netiket), halaman 130. Nantinya kita akan mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya.
Namun, sebelum menemukan kunci jawabannya, teman-teman dapat menyimak materinya secara singkat terlebih dahulu.
Kegaduhan dan keributan di dunia maya, jika sering terjadi akan berpotensi merusak kerukunan masyarakat.
Apalagi, kalau kegaduhannya sedang membahas konten yang berkaitan dengan suku, agama, dan ras.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui prinsip dasar berinternet, yaitu pikirkan sebelum publikasikan.
Supaya, kita dapat membangkitkan pentingnya etika dan literasi digital saat berselancar di dunia maya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Hoax di Media Sosial? Ini 7 Cara Memeriksa Kebenaran Informasi
Untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku. Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya?
Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Apa saja imbauan etika dalam berinternet atau netiquette?
Jawaban:
1. Perhatikan Tata Ketik dan Tanda Baca
Ketika ingin memposting sesuatu di media sosial. Gunakanlah bahasa yang tepat, tata ketik yang sesuai, dan penggunaan tanda baca yang tepat.
Sebab, pemilihan bahasa, tata ketik yang kurang sesuai, serta tanda baca dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap orang.
Jadi, perhatikan lagi apa yang kita tulis sebelum disebarkan ke dunia maya.
2. Menyaring Informasi yang Kita Terima
Melalui internet kita bisa mendapatkan segala macam informasi. Namun, tetap saja informasi itu harus disaring.
Hindari berita hoax dan berita yang sifatnya memecah belah.
Baca Juga: Apa Saja Kategori Berita Valid dan Berita Bohong? Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pilihlah sumber informasi yang terpercaya dan mencantumkan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Membatasi Informasi yang Disampaikan
Sebagai pengguna internet yang bijak, kita harus membatasi informasi yang disampaikan.
Jika menerima berita hoax sebaiknya tidak disebarkan. Selain itu, tiap kali menerima tautan berita, kita harus membaca keseluruhan isi kontennya.
Cara ini dapat mencegah penyebaran informasi yang salah dan mengetahui kebenaran yang terjadi.
4. Jangan Saling Menghina
Sering kali di dunia maya kita akan bertemu dengan berbagai macam orang dengan latar belakang masing-masing.
Meskipun terjadi perbedaan pendapat, kita tetap harus saling menghargai dan jangan saling menghina.
Karena dapat memecah belah kerukunan dan membuat gaduh dunia maya.
5. Memilih Konten dengan Bijak
Sebagai pengguna internet, kita harus bijak memilih konten yang akan diposting, disebarkan, atau diterima.
Baca Juga: Waspadai 7 Informasi Hoax Seputar Kesehatan yang Sempat Viral
Jika konten itu bermuatan negatif dan tidak baik, lebih baik jangan kita terima. Pilihlah konten yang dapat mengembangkan diri dan membawa hal positif.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
---
Kuis! |
Apa yang harus kita lakukan sebelum mengunggah konten? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR