Anime yang hanya berdurasi tiga detik itu hingga kini tidak diketahui secara pasti penciptanya.
Meski sudah muncul pada tahun 1907, namun industri di Jepang baru memproduksi anime secara serius pada tahun 1917.
Saat itu, anime masih dibuat dalam bentuk bisu dan tidak berwarna atau hanya hitam putih.
Namun, para animator Jepang masih berusaha untuk mengembangkan proses pembuatan anime dengan beragam teknik.
Banyak animator Jepang pada saat itu mengaku terinspirasi dari animasi pendek buatan Prancis dan juga Amerika Serikat.
Dalam proses pengembangannya, anime Jepang tidak berkembang dengan mulus, namun ada banyak naik turun dari industri ini.
Terlebih Jepang sempat terlibat dalam Perang Dunia II yang membuat produksi anime ikut terdampak.
Setelah Perang Dunia II usai, Jepang mulai menayangkan anime hitam putih pertamanya dengan durasi selama 74 menit yang tayang pada tahun 1945.
Anime tersebut berjudul Momotaro: Umi no Shinpei, atau dalam bahasa Inggris berjudul Momotaro's Divine Sea Warriors.
Pembuatan anime tersebut bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai bentuk propaganda pemerintah. Anime tersebut juga disebut diproduksi oleh tentara Jepang saat itu, lo.
Seiring berjalannya waktu, produksi anime semakin meningkat dan mulai muncul anime yang dibuat berwarna karena terinspirasi dari tayangan garapan Disney dari Amerika Serikat yang saat itu berjudul Snow White.
Baca Juga: Sama-Sama Berupa Komik, Inilah Perbedaan Manga, Manhwa, dan Manhua
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR