Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa saja suku asli Indonesia yang masih bertahan tanpa perkembangan teknologi?
Yap, saat ini perkembangan teknologi yang pesat karena modernisasi ini sudah bisa dirasakan di sejumlah daerah.
Modernisasi yang kita rasakan ini mulai dari teknologi seperti ponsel hingga pakaian yang sudah dipengaruhi arus modern.
Meski begitu, ternyata masih ada suku yang hidup jauh dari kemajuan teknologi dan masih mengikuti budaya nenek moyang, lo.
Suku-suku ini banyak tersebar di Indonesia karena kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak hutan dan pulau terpencil.
Hutan dan pulau terpencil itu dijadikan tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi suku primitif yang masih eksis di Indonesia.
Berikut ini Bobo akan jelaskan beberapa suku asli Indonesia yang hingga kini tidak terpengaruh modernisasi. Simak, yuk!
1. Suku Anak Dalam
Suku Anak Dalam tinggal di Provinsi Jambi dan menyebar di hutan-hutan wilayah Jambi, teman-teman.
Kehidupannya masih sangat tradisional dan jauh dari peradaban, apalagi teknologi seperti sekarang.
Sayangnya, suku ini terancam punah karena adanya pembangunan industri dan perusahaan di hutan-hutan Sumatra.
Baca Juga: Keberagaman Suku di Indonesia, Ini Daftar Suku di Pulau Sumatra
Banyak dari anggota suku yang kemudian harus meninggalkan tempat tinggalnya karena digusur.
Hal ini menyebabkan kebudayaan Suku Anak Dalam ini juga perlahan-lahan menghilang.
2. Suku Laut
Suku Laut merupakan suku yang tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah di area Kepulauan Riau.
Suku ini sudah ada sejak zaman dulu, bahkan berperan penting di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka, dan Kesultanan Johor.
Dulu, suku laut ini dikenal sebagai kelompok perompak yang menjaga keamanan kawasan dagang di Riau.
Menariknya, para masyarakat Suku Laut juga mengusir para bajak laut dan membantu para pedagang, lo.
3. Suku Polahi
Suku Polahi hidup di pedalaman hutan Baliyohuto di Gorontalo. Istilah "polahi" sendiri berarti pelarian.
Dulu, warga Gorontalo memilih untuk meninggalkan rumahnya dan masuk ke hutan untuk kabur dari penjajahan Belanda.
Mereka kemudian menetap di hutan bahkan sampai negara Indonesia sudah merdeka, lo.
Baca Juga: Mengenal Keberagaman Suku di Indonesia, Ini Suku-suku yang Ada di Pulau Sulawesi
Kini, anggota Suku Polahi cenderung menolak untuk berinteraksi dengan masyarakat luar karena anggapan bahwa orang luar adalah penjajah.
Hal inilah yang kemudian membuat tidak ada perkembangan atau modernisasi di dalam suku itu.
O iya, Suku Polahi ini memiliki tiga kepercayaan yang berbeda dan mereka bisa menerima satu sama lain dengan baik.
4. Suku Kajang
Suku Kajang ini merupakan sebuah masyarakat hidup di pedalaman Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Masyarakat Suku Kajang hingga sekarang masih banyak yang menetap di Desa Tana Toa dan masih hidup dengan cara tradisional.
Mereka hidup dengan cara-cara dan kebiasaan yang masih tradisional dan menolak modernisasi.
Bahkan orang luar yang berkunjung ke tempat tinggal mereka juga harus mengikuti kebiasaannya.
Kebiasaan Suku Kajang yang sering diikuti orang luar seperti melepas alas kaki ketika berkunjung.
Selain itu, ternyata orang-orang suku Kajang wajib menggunakan pakaian berwarna hitam, lo.
Mereka percaya bahwa warna hitam melambangkan persamaan dan kesederhanaan, teman-teman.
Baca Juga: Tersebar di Sumatra hingga Papua, Ini 5 Suku Tertua di Indonesia
5. Suku Kombai
Suku Kombai merupakan salah satu suku yang masyarakatnya hidup di hutan-hutan di pedalaman Papua.
Suku ini begitu terjaga karena kondisi alam dan tradisi yang dibawanya. Mereka punya keistimewaan soal rumahnya.
Rumah anggota suku Kombai dibangun di atas pohon dengan ketinggian mencapai lebih dari 50 meter, lo.
Tujuannya adalah untuk menghindari ancaman alam, seperti banjir dan serangan hewan buas.
6. Suku Samin
Tahukah teman-teman? Suku Samin merupakan suku yang tinggal di Pulau Jawa, yakni di daerah Blora dan Bojonegoro.
Suku ini memilih untuk hidup di dalam hutan dengan cara sederhana dari cara berpakaian maupun hidup.
Dulunya, masyarakat Samin adalah suku yang menolak adanya kolonialisme Belanda dan memilih untuk mengasingkan diri.
Namun, tradisi mengasingkan ini terbawa hingga sekarang dan menyebabkan tidak berkembangnya kehidupan Suku Samin.
Kini Suku Samin dikenal sebagai kelompok yang tertutup, lugu, dan bahkan menjadi bahan lelucon masyarakat Bojonegoro.
Baca Juga: Mengenal Kebudayaan Suku Aceh: Tradisi, Kesenian, dan Ciri Khas
7. Suku Korowai
Suku Korowai merupakan suku yang bisa dibilang terancam punah karena jumlahnya yang semakin sedikit.
Suku ini tinggal di pedalaman hutan Papua dan sedikit banyak memiliki kesamaan dengan suku Kombai dalam hal bertahan hidup.
Suku ini tinggal di atas pepohonan tinggi dengan membangun rumah untuk tiap keluarganya, teman-teman.
Bukan untuk menghindari binatang buas, hal ini dilakukan untuk menghindari serangan penyihir laki-laki tanah.
O iya, status terancam punahnya Suku Korowai ini diketahui disebabkan dari kebiasaan buruk yang merusak kesehatan.
Nah, itulah tujuh suku asli Indonesia yang hingga kini masih bertahan tanpa mengikuti modernitas. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Jadi Mamalia Besar Paling Primitif, Tapir Ternyata Ada Sejak 20 Juta Tahun Lalu! Ini Faktanya
(Penulis: Cirana Merisa)
----
Kuis! |
Apa saja peran penting yang dilakukan suku laut? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | National Geographic,Good News From Indonesia |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR