Bobo.id - Sumpah Pemuda lahir karena pemuda pada masa itu lebih mementingkan bangsa daripada melihat perbedaan latar belakang.
Keinginannya kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, mereka berusaha menyatukan para pemuda dalam satu kepentingan bangsa dan mewarisi nilai luhur mementingkan tujuan bangsa.
Lalu, apa saja contoh perilaku yang mencerminkan nilai mengutamakan kepentingan bangsa, ya?
Pembahasan tersebut akan diketahui dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Bab 4: Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda.
Tepatnya materi Nilai-Nilai Luhur dalam Sumpah Pemuda pada halaman 95. Nantinya kita akan mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya.
Namun, sebelum menemukan kunci jawabannya, teman-teman dapat menyimak materinya secara singkat terlebih dahulu.
Kepentingan bangsa mesti didahulukan di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Karena kepentingan bangsa menyangkut kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Lahirnya Sumpah Pemuda tentu menunjukkan sikap mengutamakan kepentingan bangsa agar kemerdekaan Indonesia bisa terwujud.
Semuanya bersepakat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Ringkasan Soal dan Pembahasan Materi PPKn 'Negaraku Indonesia', Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD
Para pemuda tidak memandang perbedaan latar belakang dan hanya memperjuangkan kedaulatan dan bebas dari penjajahan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku. Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya?
Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Apa saja contoh perilaku yang mencerminkan nilai mengutamakan kepentingan bangsa?
Jawaban:
Nilai mengutamakan kepentingan bangsa berarti ada keinginan dalam diri untuk menyatu sebagai bangsa Indonesia.
Apalagi, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama, dan ras yang berbeda.
Akibat keinginan itulah terwujud rasa nasionalisme yang kuat, serta cinta tanah air dan bangsa.
Meskipun begitu, keinginan untuk mementingkan bangsa dan cinta tanah air tidak membuat kita memandang rendah bangsa lain.
Inilah contoh perilaku yang mencerminkan nilai cinta mengutamakan kepentingan bangsa di kehidupan sehari-hari, yaitu:
Nilai-Nilai Mengutamakan Kepentingan Bangsa di Lingkungan Keluarga
Baca Juga: Bagaimana Kongres Pemuda II Diselenggarakan, sebagai Lahirnya Sumpah Pemuda?
- Menaati peraturan di rumah yang sudah disepakati anggota keluarga.
- Lebih mementingkan kepentingan keluarga daripada kepentingan pribadi.
- Tidak ragu untuk membantu orang tua ketika kita punya waktu luang.
- Menjaga nama baik keluarga di lingkungan masyarakat.
- Tidak menyebabkan permusuhan antar keluarga dan harus rukun.
Nilai-Nilai Mengutamakan Kepentingan Bangsa di Masyarakat
- Menyelesaikan masalah yang ada dimasyarakat dengan musyawarah
- Kepentingan masyarakat harus diutamakan setiap ada masalah
- Menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang
- Menggunakan hak pilih ketika pemilihan umum berlangsung
- Tidak bersikap egois dan mementingkan keamanan serta kenyamanan lingkungan rumah
Baca Juga: Arti Penting Sumpah Pemuda bagi Perjuangan Indonesia
Nilai-Nilai Mengutamakan Kepentingan Bangsa di Sekolah
- Berkorban demi kepentingan sekolah
- Menumbuhkan sikap tenggang rasa terhadap warga sekolah
- Mengikuti upacara bendera dengan tertib
- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik
- Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakanya
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca Juga: Bagaimana Kongres Pemuda II Diselenggarakan, sebagai Lahirnya Sumpah Pemuda?
---
Kuis! |
Apa arti nilai mengutamakan kepentingan bangsa? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR