Tak hanya bertumpu pada ketentuan itu, kita juga bisa langsung mencucinya ketika aromanya sudah tidak sedap, basah, atau terkena kotoran.
Ini artinya, keputusan untuk mencuci celana jeans ini sebenarnya tergantung pada pemakaian celana jeans sehari-hari.
Misalnya, saat pemakaian tidak terlalu banyak berkeringat, tidak kena debu dan polusi, tidak ketumpahan makanan atau minuman.
Apabila kondisi pemakaian celana jeans tepat seperti itu, maka kita bisa memakai celana jeans selama sebulan hingga dua bulan tanpa dicuci.
Jika teman-teman lebih suka menggunakan celana jeans yang bersih, kita bisa mencucinya setiap 5 hingga 10 kali pemakaian.
Namun, kalau teman-teman ingin menjaga kualitas celana jeans, jangan terlalu sering dicuci selama yakin bisa selalu menjaga kebersihannya.
Sebab, terlalu sering mencuci celana jeans bisa membuat warna jeans menjadi pudar, serat rusak, dan bentuknya berubah.
Ketika jarang dicuci, maka celana jeans akan tampak lebih natural dan bentuknya akan lebih pas dengan tubuh kita.
Di samping merusak kualitas celana jeans, pertimbangan lain untuk tidak sering mencuci adalah dampaknya pada kebersihan lingkungan.
Meski terbuat dari bahan katun yang bersifat alami, pembuatan celana jeans ini masih melibatkan zat-zat kimia tertentu.
Dilansir dari Science News for Students, celana jeans mengandung serat-serat mikroskopik yang dapat terbuang dari sisa cucian.
Baca Juga: Tak Perlu Mesin Cuci, 5 Cara Ini Bisa Digunakan untuk Membersihkan Celana Jeans, Lebih Awet!
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Science News for Students |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR