Jika zat pewarna yang digunakan mudah luntur, maka bisa berisiko mengotori kulit jika pakaian basah oleh keringat.
Umumnya, pakaian pabrik yang dibuat massal terbuat dari kain serat sintetis seperti poliester dan akrilik, dan diwarna menggunakan zat kimia bernama azo aniline.
Nah, zat ini ini bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa kulit yang sensitif dengan gejala alergi kulit kering, timbul gatal, sensasi panas, hingga ruam-ruam kemerahan.
2. Terpapar Kuman
Sebelum dijual di toko dan kita beli, pakaian baru melewati berbagai proses produksi dan penyimpanan.
Bahkan, tinggi kemungkinan pakaian sudah dipegang oleh puluhan tangan, terkena debu, dan menyimpan beragam jamur dan bakteri.
Dari semua proses ini, berbagai zat berbahaya bisa menempel dan bertahan lama di serat kain.
Mulai dari bakteri, jamur, hingga serangga yang bisa menimbulkan gatal dan ruam.
Ketika kita memakai baju baru tanpa mencuci dulu, besar kemungkinan jamur dan bakteri untuk berpindah dari serat kain ke permukaan kulit kita.
3. Terpapar Bahan Kimia
Di pabrik, berbagai jenis pakaian baru juga diberi campuran berbagai bahan kimia, salah satunya adalah urea formaldehid, yang digunakan untuk mempertahankan warna dan tekstur.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Cara Cegah dan Hilangkan Jamur Hitam pada Pakaian
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR