Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Awan juga akan terbentuk ketika dua massa udara yang berbeda saling bertabrakan, namun tidak bisa bercampur, kecuali suhu dan kadar airnya mirip.
Jika massa udara dingin dan kering mendorong massa udara hangat dan lembap, maka akan menghasilkan awan menggelembung penyebab hujan dan petir.
Namun, ketika udara hangat dapat mendorong udara yang lebih dingin, maka akan terjadi hujan gerimis atau kabut.
Nah, awan hujan terlihat berwarna abu-abu hingga kegelapan karena ketebalan atau ketinggiannya, teman-teman.
Ketika hendak terjadi hujan, tetesan air pembentuk awan akan semakin rapat dan tebal.
Akibatnya, semakin banyak cahaya yang dihamburkan, sehingga cahaya yang dapat menembus tetesan air di awan ini semakin sedikit.
Partikel di bawah awan hujan ini tidak memiliki cahaya, oleh karena itu kita melihat alas awan hujan berwarna abu-abu gelap.
Awan Warna Jingga saat Senja
Berbeda dengan warna awan ketika mendung, warna awan berubah menjadi jingga ketika senja. Apa penyebabnya?
Awan disebut sebagai reflektor yang baik, karena awan terbentuk dari tetesan air yang dapat memantulkan cahaya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Awan yang Dibedakan Berdasarkan Ukuran Ketinggiannya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR