Bobo.id - Teman-teman pernah bermain permainan komputer berbasis simulasi? Contohnya seperti permainan perang-perangan, peternakan, hingga menerbangkan pesawat?
Beberapa permainan atau game itu ada yang menggunakan VR box yang mirip kacamata tebal. Karenanya, kita bisa merasa berada dalam permainan tersebut.
Itulah salah satu contoh bentuk virtual reality dan augmented reality.
Kedua hal itu adalah bentuk perluasan teknologi informasi dan komunikasi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia buatan teknologi, lo.
Wah, keren sekali, ya! Lalu apa penjelasan selengkapnya mengenai virtual reality dan augmented reality ini?
Yuk, kita ketahui bersama penjelasan, manfaat, dan contoh virtual reality serta augmented reality berikut ini!
Apa Itu Virtual Reality?
Virtual reality adalah suatu teknologi di mana kita dapat melakukan simulasi (peniruan keadaan secara nyata) dengan visual dan suasana tiga dimensi.
Teknologi virtual reality atau VR ini membuat kita seolah-olah hadir dan terlibat langsung dalam suasana tersebut, meski itu hanyalah buatan teknologi digital saja.
Untuk bisa menggunakan teknologi virtual reality, saat ini kita harus menggunakan perangkat pendukung khusus.
Istilah virtual reality mulai populer pada tahun 1980 oleh Jaron Lanier yang merupakan pemilik perusahaan VPL Riset.
Baca Juga: Mengenal Internet of Things, Bentuk Penerapan Ilmu TIK di Era Modern
Untuk mendukung pengembangan teknologi VR, Lanier juga mengembangkan peralatan virtual reality seperti sarung tangan dan kaca mata khusus (goggle).
Contoh penerapan virtual reality adalah simulasi latihan militer, simulasi pembelajaran di sekolah, simulasi membangun rumah, simulasi laboratorium, permainan simulasi, dan masih banyak yang lain.
Apa Itu Augmented Reality?
Jangan salah, teman-teman. Virtual reality dan augmented reality itu berbeda.
Augmented reality atau AR adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia digital secara real time atau saat itu juga.
Teknologi ini memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Intinya, augmented reality mampu menyisipkan informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan perangkat keras (hardware).
Contohnya adalah webcam komputer, kamera, bahkan kacamata khusus.
Perangkat-perangkat tersebut akan berfungsi sebagai output device (peralatan luaran).
Karena menampilkan sebuah informasi berupa bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D yang perlu digunakan.
Contoh augmented reality ini sering kita gunakan, lo!
Baca Juga: Kecerdasan Buatan: Penjelasan, Manfaat, dan Contoh Penerapanmya
Salah satunya adalah filter Instagram dan filter TikTok.
Selain itu, ada banyak permainan online yang menggunakan teknologi ini, seperti permainan Pokemon GO!
Augmented reality juga bisa digunakan dalam sensor gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Bisa juga untuk mengukur kedalaman laut, menentukkan suatu lokasi, menghitung jarak dari lokasi sebelumnya ke lokasi tujuan, dan lain sebagainya.
Perbedaan VR dan AR
Perbedaan virtual reality dan augmented reality terletak pada waktu real time, teman-teman.
VR mampu menghadirkan suasana tiga dimensi dan membuat seseorang seolah berada dalam dunia tersebut yang tidak selalu bergantung pada waktu real time.
Sedangkan AR adalah teknologi yang mampu menyisipkan objek atau informasi ke dalam dunia maya secara real time.
AR bisa terlihat dari dunia nyata dengan bantuan kamera, smartphone, atau kacamata khusus.
Nah, itulah perbedaan virtual reality dan augmented reality.
Keren sekali perkembangan ilmu TIK, ya! Tanpa sadar, kita juga jadi pengguna teknologi ini, ya!
Baca Juga: Pengertian Peramban atau Browser, Materi Informatika Kurikulum Merdeka
----
Kuis! |
Sebutkan contoh augmented reality! |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | CNN,Kompas,TechTarget |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR