Berdasarkan sifatnya yang sementara, bentuk mobilitas penduduk terdiri dari dua, yaitu komutasi dan sirkulasi.
Sedangkan bentuk mobilitas penduduk yang bersifat permanen disebut migrasi.
Pada mobilitas sosial, jenis mobilitasnya dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu ada mobilitas sosial vertikal dan horizontal.
3. Terjadinya Perubahan
Berdasarkan pengertiannya, mobilitas berarti perubahan. Artinya, baik mobilitas penduduk maupun mobilitas sosial sama-sama menyebabkan perubahan, namun perubahannya berbeda.
Mobilitas penduduk menyebabkan perubahan yang bersifat fisik, seperti perubahan tempat tinggal yang berawal dari desa menuju kota.
Sementara mobilitas sosial menyebabkan perubahan yang berhubungan dengan sikap dan status sosial.
Seseorang yang mengalami mobilitas sosial dapat mendapatkan posisi dan status sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada status sosial sebelumnya.
Hal ini tentu saja akan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku seseorang, yang tidak dapat dilihat secara fisik, melainkan dapat dirasakan.
4. Pelaku Mobilitas
Masing-masing jenis mobilitas, baik penduduk maupun sosial membutuhkan pelaku yang mengatur terjadinya mobilitas dan pelaku mobilitas itu sendiri.
Baca Juga: Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR