Obat sirup umumnya berwarna cerah dan dikemas dalam kemasan yang menarik bagi anak-anak.
Sayangnya, rasa yang lezat pada obat sirup ini, tak jarang membuat anak meminta obat terus menerus.
Bahkan berdasarkan data IDAI, 30 persen pengguna obat sirup selalu mengonsumsi lebih dari indikasi yang dianjurkan, lo.
Selain itu, kelembapan udara juga berpengaruh sehingga waktu kadaluwarsa obat sirup cenderung lebih pendek saat kemasan dibuka.
Obat puyer umumnya dibuat dari obat tablet yang digerus hingga menjadi bubuk, teman-teman.
Berbeda dengan kapsul yang dilapisi dengan cangkang, obat puyer ini biasanya bisa langsung diminum dan aman bagi lambung.
Penggunaan dari obat puyer ini cukup mudah, yakni cukup mencampurnya dengan sedikit air.
Buku Days After Birth menjelaskan bahwa ternyata Indonesia adalah satu-satunya negara yang masih menggunakan puyer, lo.
Selain karena harganya yang lebih terjangkau, puyer juga menjadi solusi dari keterbatasan obat yang tersedia di pasaran.
Puyer terbagi ke dalam bungkus-bungkus kecil dengan bobot yang kurang lebih sama dan dikemas dalam kertas perkamen atau kapsul.
Baca Juga: Masih Sering Dilakukan, Bolehkah Minum Obat dengan Teh? Ini Penjelasnnya #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR