Bobo.id - GgGAPA atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal banyak dibicarakan karena terjadi peningkatan jumlah pasien.
Dilansir dari Kompas, Kemenkes menyampaikan bahwa jumlah gangguan ginjal akut progresif atipikal mencapai 255 kasus per tanggal 24 Oktober 2022.
Angka ini meningkat dari total 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu (23/10/2022).
Begitu pula dengan angka kematian yang saat ini mencapai 143 anak. Terjadi peningkatan dari sebelumnya dilaporkan mencapai 141 anak.
Sebenarnya apakah GgGAPA dan bagaimana gejalanya?
Dilansir dari situs Dinas Kesehatan, GgGAPA atau acute kidney injury (AKI) adalah kondisi penurunan fungsi ginjal secara mendadak.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, termasuk kekurangan cairan, infeksi, atau adanya sumbatan aliran keluar urine.
Pada umumnya, gagal ginjal akut merupakan komplikasi dari penyakit serius lainnya.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, gagal ginjal akut bisa memicu berhentinya fungsi ginjal serta membahayakan nyawa pasien.
Penyebab gagal ginjal akut sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal (prerenal), kerusakan di ginjal itu sendiri, hingga penyumbatan di aliran urine (postrenal).
GgGAPA ini timbul sangat cepat, bahkan dapat hitungan jam, yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak.
Baca Juga: 6 Warna Urine dan Artinya untuk Kesehatan, Pernah Perhatikan?
Source | : | Medical News Today,Kompas,alodokter,DInas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR