Bobo.id - Berdasarkan taksonominya, rubah ternyata masih berada di famili yang sama dengan serigala dan anjing, yaitu famili Canidae.
Famili Canidae merupakan kelompok hewan yang menyerupai anjing dan merupakan pemakan daging (karnivora).
Salah satu ciri khas rubah yaitu memiliki kaki yang panjang dan ramping, yang digunakannya untuk berlari cepat.
Hewan ini hampir ditemukan di seluruh dunia, seperti di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Afrika Utara.
Namun, ada juga rubah yang dilindungi di suaka margasatwa, salah satunya di Whitby Wildlife Sanctuary di Inggris Raya.
Di sana, ada beberapa rubah yang sangat menyukai dedaunan yang gugur pada saat musim semi.
Saat udara di lingkungan semakin dingin, dan daun di pohon berubah menjadi oranye, rubah-rubah di suaka merasakan kegembiraan.
Mereka selalu tertarik dengan tumpukan daun yang jatuh dari pohon untuk digunakan menjadi area main bersama-sama.
Seorang staf dari Whitby Wildlife Sanctuary menjelaskan bahwa rubah-rubah di sana akan mengendus tumpukan daun untuk bermain.
Salah satu dari kelompok rubah, bernama Beay, selalu menggunakan ban sebagai trampolin untuk mendorongnya jatuh ke tumpukan daun.
Mereka akan berganti-gantian melakukan itu selayaknya kelompok anak kecil yang menyukai musim semi.
Baca Juga: Sukses Bikin Gemas, Kucing Ini Punya 'Pekerjaan' sebagai Polisi
Dengan pemandangan yang menyenangkan ini, pengurus Whitby Wildlife Sanctuary sering meminta sumbangan daun gugur dari sekolah setempat.
Anak-anak sekolah yang mengetahuinya juga turut bersemangat dalam mengumpulkan daun.
Ini adalah sebuah rantai kebaikan yang membahagiakan antara manusia dan rubah di suaka margasatwa.
Kegiatan tersebut menghangatkan hati banyak orang sekaligus memberikan kebahagiaan bagi rubah.
Fakta Unik Rubah
Rubah juga merupakan hewan yang senang berkelompok, dan selalu bergerombol bersama anggota keluarganya yang lain.
Dilansir dari Livescience, mata rubah ternyata memiliki kemampuan yang sama bagusnya dengan mata kucing. Oleh sebab itu, mereka bisa melihat dalam gelap.
Banyak orang tahu bahwa citah adalah hewan tercepat di dunia. Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa rubah bisa berlari dengan kecepatan 72 km/jam.
Di alam liar, rubah tinggal di hutan, pegunungan, padang rumput, bahkan di gurun.
Uniknya, rubah membuat rumah atau liang mereka sendiri dengan cara menggali. Meskipun di bawah tanah, rubah tetap memperhatikan lingkungan di sekitar liangnya.
Mereka mempersiapkan liang yang udaranya sejuk dan cukup untuk menyimpan cadangan makanan.
Baca Juga: Kisah Mengharukan! Anjing Terlantar yang Menggemaskan Ini Akhirnya Temukan Rumah Baru
Liang itu dirancang khusus oleh rubah agar bisa ditempati oleh seluruh anggota keluarganya.
Meskipun masih satu keluarga dengan anjing dan serigala, rubah merupakan hewan omnivora yang memakan tumbuhan dan hewan.
Kadang-kadang rubah makan daging tikus atau kelinci dari berburu, namun juga memakan buah-buahan atau serangga sesekali.
Sebagian rubah yang tinggal di dekat laut juga makan kepiting dan ikan. Dalam sehari, rubah bisa makan hingga ratusan gram makanan.
Saat makanan mereka berlebihan, mereka menyembunyikan makanan di dalam tanah untuk persediaan saat musim salju tiba.
Rubah betina mengalami masa kehamilan sekitar 53 hari. Setelah masa itu, rubah bisa melahirkan 2 hingga 7 anak.
Anak-anak rubah tidak pernah terlantar, karena mereka akan selalu dirawat oleh seluruh anggota keluarga.
----
Kuis! |
Seberapa kencang rubah dapat berlari? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Source | : | The Dodo |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR