Bobo.id - Istilah etnosentris akan sering digunakan dalam berbagai lingkungan sosial, termasuk dalam materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Etnosentris adalah salah satu sikap yang bisa berdampak buruk dan baik untuk sebuah negara kesatuan seperti Indonesia.
Lalu apa sebenarnya sikap etnosentris itu sendiri? Bila teman-teman tertarik, mari simak penjelasan pengertian etnosentris dan dampaknya.
Pengertian Sikap Etnosentris
Secara bahasa, etnosentris adalah istilah dari bahasa Yunani, yaitu Ethnos yang berarti bangsa dan kentron yang berarti pusat.
Jadi etnosentris secara asal kata memiliki arti bahwa bangsa menjadi pusat kehidupan.
Sehingga sikap ini hanya akan mengutamakan bangsa atau etnis sendiri tanpa melihat adanya budaya atau etnis yang lain.
Karena itu, istilah ini banyak digunakan dalam suatu pembahasan kebudayaan atau etnis dalam beberapa persoalan.
Sedangkan pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etnosentris adalah sikap atau pandangan yang berpangkal kepada masyarakat dan kebudayaan sendiri.
Orang yang memiliki sikap etnosentris ini akan diikuti dengan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
Karena itu, sikap ini bisa memberikan dampak buruk dalam sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa etnis berbeda.
Baca Juga: Perbedaan Evolusi dan Revolusi dalam Perubahan Sosial Budaya Manusia
Tapi sikap ini juga bisa berdampak baik karena terjaganya sebuah tradisi suatu budaya atau etnis tertentu.
Istilah etnosentris ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1906 oleh William Graham Sumner yang merupakan seorang Profesor Universitas Yale dibidang Ilmu Politik dan Sosial.
Ada juga yang mengartikan etnosentris sebagai penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan strandar budaya sendiri.
Beberapa ahli juga memiliki pandangan berbeda tentang istilah etnosentris, seperti menurut Hogg etnosentris merupakan kegiatan yang melibatkan atribut internal dan eksternal dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan tiga orang tokoh yaitu Taylor, Peplau, dan Sears bersepakat menyebut etnosentris sebagai suatu hal yang mengacu pada kepercayaan kelompok masyarakat bahwa kebudayaannya selalu superiror daripada kebudayaan lainnya.
Lalu, tokoh bernama Harris juga memberikan pendapat yang sedikit berbeda tentang etnosentris. Menurutnya, etnosentris merupakan kecenderungan seseorang yang menganggap kelompoknya lebih baik dibandingkan kelompok yang lain, sehingga hal ini bisa mendorong terjadinya tidakan tidak rasional.
Pandangan tersebut akan menyebabkan munculnya pandangan, seperti kekerasan, peperangan, tawuran, dan lain sebagainya.
Karena itu, sikap etnosentris memiliki nilai yang dianggap buruk pada beberapa kelompok masyarakat berbeda yang tinggal berdekatan.
Nah, untuk mengenal tentang sikap etnosenteris ini lebih baik, berikut dampak yang ditimbulkan dari adanya sikap ini.
Dampak Etnosentris
Seperti dijelaskan sebelumnya, sikap etnosentris ini bisa memberikan dampak baik atau pun buruk pada suatu kelompok masyarakat.
Baca Juga: Apa Perbedaan Prasasti dan Artefak sebagai Peninggalan Budaya Masa Lampau?
1. Dampak Negatif
- Menyebabkan Konfik Horizontal
Dampak negatif pertama adalah munculnya konflik horizontal akibat tingginya rasa bangga atas budaya sendiri yang diikuti merendahkan budaya lain.
Masalah ini akan menjadi lebih parah saat sikap ini dimiliki oleh lebih dari satu individu.
- Menghambat Proses Asimilasi dan Integrasi Kebudayaan
Asimilasi kebudayaan merupakan proses sosial dalam bentuk interaksi secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Sedangkan intergrasi kebudayaan merupakan proses penyesuaian beberapa jenis kebudayaan yang berbeda untuk mencapai keharmonisan.
Jadi, memiliki sikap etnosentris merupakan sikap yang bisa menghambat keharmonisan.
- Menurunkan Objektivitas Ilmu
Saat seseorang memiliki sikap etnosentris, orang tersebut akan kesulitan untuk melihat perkembangan atau berbagai ilmu baru dari budaya atau etnis lain.
2. Dampak Positif
Selain memberikan dampak negatif, sebenarnya sikap endosentris juga bisa memberikan dampak positif.
- Menumbuhkan jiwa patriostisme yang kuat untuk membela identitas bangsa atau budayanya.
- Meningkatkan kecintaan pada budaya atau etnis sendiri.
- Menjaga keutuhan multikulturalisme, seperti yang dimiliki Indonesia.
Dari penjelasan tersebut, sikap entnosentris bisa memberikan dua dampak yang bertolak belakang.
Karena itu, sikap ini boleh dimiliki namun tidak berlebihan, karena bisa menyebabkan perpecahan.
Nah, itu tadi penjelasan tentang sikap etnosentris yang bisa muncul di semua orang yang ada di Indonesia, bahkan dunia.
Baca Juga: Nama-Nama Suku Bangsa Serta Keragaman Budaya dan Jenis Pekerjaannya
----
Kuis! |
Dari bahasa apa kata etnosentris tersebut? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR