Bobo.id - Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman sumber daya alam, dari ekosistem dan spesies pada suatu tempat.
Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, menyebabkannya kaya akan keanekaragaman hayati.
Hal ini didukung dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pegunungan hingga pesisir pantai.
Selain itu, posisi Indonesia yang ada di dua benua yaitu, Benua Asia dan Benua Australia, serta dua samudra yaitu, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Jadi, memengaruhi suhu, kelembapan, dan curah hujannya. Lalu, apa saja keanekaragaman hayati yang ada di di Indonesia?
Pembahasan tentang keanekaragaman hayati akan dipelajari pada pelajaran Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD, Kurikulum Merdeka, Bab VI: Indonesiaku Kaya Raya. Tepatnya topik Bagaimana Bentuk Indonesiaku, halaman 170.
Nantinya, kita akan mengerjakan soal latihan dan mencari tahu apa kunci jawabannya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku.
Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya? Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Apa keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia?
Jawaban:
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Geografis Indonesia terhadap Keanekaragaman Hayatinya? Materi IPAS Kelas 5 SD
Keanekaragaman Hayati Flora
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia Barat.
Ciri-cirinya, hutannya punya tingkat kelembapan tinggi, pohon yang tumbuh besar dan tinggi, serta jenis floranya lebih beragam.
Contoh tumbuhan yang ada di hutan hujan tropis, yaitu pohon damar, pohon eboni, pohon meranti, pohon rotan, dan pohon kamper.
2. Hutan Musim
Hutan musim akan menggugurkan daunnya ketika kemarau dan akan menghijau kembali saat musim hujan.
Hutan jenis ini banyak ditemukan di wilayah Pulau Jawa. Selain itu, curah hujan di wilayah hutan musim tidak terlalu tinggi dan kelembapannya sedang.
Jadi, hutan tidak begitu lebat dan hanya ditumbuhi satu jenis tanaman saja, misalnya pohon jati atau pohon cemara.
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput dan semak yang ditemukan di beberapa daerah Jawa.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 6, Mengapa Sumber Daya Alam Hayati Perlu Dilestarikan?
Ciri-ciri sabana, suhunya lebih hangat karena curah hujannya tidak tinggi, tetapi juga tidak rendah.
Jadi, kondisi wilayah sabana tidak terlalu kering hingga menjadi gurun dan tidak terlalu lembab untuk menjadi hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput dan semak yang lebih kering. Stepa ditemukan di wilayah dengan musim kemarau lebih panjang, seperti yang ada di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
Jadi, perbedaan antara sabana dan stepa dilihat dari posisinya, yaitu sabana lebih dekat dengan garis khatulistiwa.
Keanekaragaman hayati fauna
1. Asiatis
Hewan di wilayah asiatis ada di Indonesia bagian barat dan ciri-ciri hewannya lebih mirip dengan daerah Asia. Selain itu, banyak hewan primata dan burung bersuara bagus.
2. Austrialis
Hewan di wilayah austrialis ada di Indonesia bagian timur dengan ciri-ciri hewan yang lebih mirip dengan hewan yang ada di Benua Australia.
Oleh karena itu, banyak hewan berkantung dan burung-burung yang punya bulu yang indah.
Baca Juga: Sumber Daya Alam Hayati: Pengertian, Jenis, dan Contoh-Contohnya
3. Peralihan
Hewan di wilayah peralihan ada di Indonesia bagian tengah. Hewannya punya ciri khas berbeda dan tidak sama dengan hewan asiatis maupun austrialis.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 5 SD, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
---
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan hutan hujan tropis? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR