Bobo.id - Pada pelajaran Informatika tingkah menengah dan atas, kita juga belajar mengenai materi Berpikir Komputasional.
Berpikir komputasional adalah pola berpikir dalam penyelesaian masalah (problem solving), untuk menemukan solusi yang efisien, efektif, dan optimal sehingga solusinya bisa dijalankan oleh manusia maupun mesin.
Jadi, kegiatan berpikir komputasional adalah mencari strategi untuk mengatasi persoalan.
Persoalan yang akan diselesaikan adalah persoalan sehari-hari yang mengandung konsep komputasi, sehingga bisa diselesaikan dengan bantuan mesin komputer.
Sebagai contoh berpikir komputasional adalah robot yang bertugas melayani penjualan di restoran atau mengantar makanan dan obat untuk pasien di rumah sakit yang sudah dipakai di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan sawit yang siap panen dan sebagainya.
Sistem komputer pada pada dasarbya meniru dunia nyata untuk dijadikan dunia digital sehingga bisa membantu atau menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaanpekerjaan yang sulit maupun membosankan.
Berpikir komputasional memiliki 4 fondasi utama, yaitu Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola, yang sangat mendasar dan secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
1. Abstraksi
Abstraksi adalah menyarikan bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting sehingga memudahkan fokus kepada solusi.
Dalam ilmu komputer, abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya (semantik), dengan menyembunyikan rincian atau detail implementasi.
Abstraksi mencoba menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep tertentu saja pada satu waktu.
Baca Juga: Mengenal Edge Computing, Layanan Teknologi Komputasi Canggih
Abstraksi merupakan metode untuk menggeneralisasikan. Proses abstraksi biasanya menggunakan cara induktif untuk mengidentifikasi serta memperoleh sebuah perilaku atau pola.
Abstraksi juga bisa mengidentifikasi prinsip umum untuk menghasilkan pola trend dan keteraturan.
Tujuan abstraksi adalah untuk mengetahui informasi penting mana yang harus diketahui untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa abstraksi adalah suatu kemampuan untuk memilah informasi yang penting untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Contohnya dalam menentukan posisi di Bumi saat menggunakan Google Maps dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.
2. Algoritma
Algoriat adalah solusi melalui berpikir algoritmik (langkah-langkah yang terurut) untuk mencapai suatu tujuan (solusi).
Jika langkah yang runtut ini diberikan ke komputer dalam bahasa yang dipahami oleh komputer, kita akan dapat memberi instruksi komputer mengerjakan langkah tersebut.
Dalam ilmu komputer, algoritma adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan suatu output tertentu.
Contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari pertama adalah terkait dengan cara membuat teh.
Algoritma berisi panduan mulai dari mengambil teh dari wadah, menyeduh air, mencampurkan gula hingga mencampurkannya dengan air panas.
Baca Juga: Contoh Globalisasi Budaya dari Aspek Nilai, Simbol, Teknologi
Setelah semua tercampur rata, teh siap dihidangkan, sebelum disantap harus diaduk terlebih dahulu.
Dalam informatika, algoritma membantu memecahkan suatu permasalahan dengan logika dan sistematis.
Oleh sebab itu, algoritma memiliki syarat berupa harus ada input, output, proses, instruksi yang jelas, dan memiliki tujuan akhir.
3. Dekomposisi
Dekomposisi komputer adalah pemecahan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga mudah diatur dan mudah dipahami.
Dekomposisi berarti metode atau cara untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks ke dalam bagian kecil agar lebih mudah dipahami dan diolah.
Jika terdapat masalah yang kompleks dan rumit tidak didekomposisi, maka masalah tersebut akan sulit untuk dipahami dan diselesaikan.
Persoalan yang sulit apalagi besar akan menjadi mudah jika diselesaikan sebagian-sebagian secara sistematis.
Langkah melakukan dekomposisi komputer adalah:
- Analisis masalah agar bisa terurai atau dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
- Parallelization atau memparalelkan masalah-masalah kecil tersebut supaya bisa selesai lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Mengenal Cyberbullying, Salah Satu Dampak Negatif Sosial Media
- Sintesis, di mana masalah kecil tersebut diselesaikan, setelah itu digabungkan kembali menjadi masalah kompleks yang terselesaikan.
4. Pengenalan Pola
Pengenalan pola atau pattern recognition dalam ilmu komputer merupakan kemampuan untuk mengenal atau mengetahui persamaan dan perbedaan pola, tren, keteraturan data.
Tahapan dalam pengenalan pola dalam informatika adalah penginderaan (sensing), segmentasi, ekstraksi ciri, dan inferensi (klasifikasi).
Pengenalan pola bisa membantu kita dalam mengetahui prediksi suatu hal dan penyajian data.
Contoh pengenalan pola dalam kehidupan sehari-hari adalah tren Hari Raya Idulfitri.
Di mana penjualan barang kebutuhan biasanya meningkat, sehingga perlu penghitungan pasokan, modal, dan harga jual untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Teman-teman, itulah empat fondasi penting dalam berpikir komputasional.
Manfaat berpikir komputasional adalah membuat kita mudah untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari suatu permasalahan.
Selain itu, kita juga bisa memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah.
Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.
Sumber: Informatika Kelas X. Musthofa, dkk. 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Baca Juga: 7 Dampak Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Ekonomi
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud Abstraksi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR