“Lebih baik kau berjalan kaki untuk ke sampai ke tujuan. Itu lebih aman daripada lewat lewat sungai sendirian…”
“Baiklah, aku janji. Terima kasih sudah menolongku,” kata Mogi gemetar.
Mogi kini merasa sangat lapar. Ia mulai mencari makanan. Ia tidak perlu mencari terlalu jauh, karena ada banyak makanan yang bisa ia pilih.
Saat sedang mencari makan, Mogi melihat burung-burung yang terbang di sekitarnya. Ia melihat dengan sedih,
“Andai saja aku bisa terbang bagai burung-burung. Aku ingin sekali merasakan terbang tinggi.”
Mogi lalu naik ke sebuah gundukan bukit kecil. Setiba di puncaknya, ia berteriak keras,
“Satu dua, tiga… Tubuhku… ayo, terbaaaang…” Mogi lalu melompat untuk terbang ke angkasa.
Akan tetapi… BRUK! Tubuh Mogi mendarat di tanah, lalu berguling-guling dan… BYURRR… tercebur ke kolam bebek.
Sekali lagi Mogi berteriak minta tolong. Ia tak suka berada di dalam air. Tubuhnya terasa dingin, basah dan aneh.
Tak lama kemudian, muncul seekor hedgehog. Ia mendorong sebatang dahan tumbuhan air ke arah Mogi. Tikus tanah itu langsung berpegangan di tumbuhan itu. Hedgehog itu lalu menarik tumbuhan itu ke darat.
Ketika tiba di tanah yang kering, Mogi mulai menangis dan berterimakasih pada Hedgehog.
Baca Juga: Cerita Misteri: Misteri Harum Melati di Belakang Rumah #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR