Erosi termasuk jenis interaksi yang terjadi antarkomponen abiotik karena pengikisan melibatkan angin atau air dengan tanah, yang keduanya termasuk komponen abiotik.
Ada 3 faktor yang memengaruhi terjadinya erosi, antara lain faktor iklim, faktor geologi, dan faktor biologis.
Perubahan musim, kecepatan angin, intensitas hujan, frekuensi terjadinya badai, maupun suhu rata-rata suatu wilayah dapat menjadi faktor iklim yang menyebabkan terjadinya pengikisan tanah.
Adapun faktor geologi yang dapat menyebabkan erosi tanah antara lain kemiringan lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan.
Contoh faktor biologis yaitu vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di suatu area, yang memberikan pengaruh pada terjadinya erosi tanah.
2. Abrasi
Abrasi adalah pengikisan batuan oleh air, es, atau angin yang mengandung dan mengangkut hancuran bahan.
Abrasi biasanya terjadi pada batuan-batuan tebing di sekitar pantai, akibat ombak air laut.
Melansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, abrasi juga disebut dengan suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai.
Abrasi dapat terjadi akibat ombak dan arus laut yang keras dan sifatnya merusak.
Dengan adanya pengikisan tersebut, daerah pantai yang wilayahnya paling dekat dengan pantai menjadi semakin sempit.
Baca Juga: 4 Contoh Interaksi antara Komponen Abiotik dengan Biotik di Alam
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR