Bobo.id - Sejarah Hari Pahlawan awalnya bagaimana, ya? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimak latar belakang kenapa ada Hari pahlawan yang diperingati pada 10 November setiap tahunnya.
Yuk, simak penjelasannya seperti berikut.
Ternyata, Hari Pahlawan lahir akibat Pertempuran Surabaya di Jawa Timur, pada 27 Oktober hingga 20 November 1945.
Pertempuran yang hampir memakan waktu satu bulan ini, adalah jalan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat Surabaya.
Berikut, kronologi terjadinya Pertempuran Surabaya dari awal hingga akhir.
Jepang pertama kali mendarat di Pulau Jawa pada 1 Maret 1942 dan pemerintah Hindia belanda menyerahkan kekuasaanya pada 8 Maret 1942.
Sejak itulah, Jepang menduduki Indonesia selama 3,5 tahun hingga 14 Agustus 1945.
Penyebabnya, Jepang sudah kalah dari Sekutu dengan dijatuhkannya bom atom oleh pihak Amerika Serikat, pada 6 di Kota Hiroshima dan 9 di Kota Nagasaki Agustus 1945.
Akibatnya, terjadilah kekosongan kekuasaan di Indonesia pada 14 Agustus 1945.
Peristiwa ini dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Karena, Jepang kalah dalam Perang Dunia II harus menarik mundur pasukannya dari wilayah Indonesia.
Baca Juga: Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2022 Beserta Pedoman Hening Cipta
Maka, datanglah pihak Sekutu ke Indonesia, yaitu Allied Forces Netherlands East (AFNEI) pada 29 September 1945.
Tujuan awalnya adalah untuk melucuti dan mengembalikan pasukan Jepang ke negaranya, serta membebaskan orang Belanda yang ditahan oleh Jepang.
Namun, kedatangan AFNEI dibarengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Keduanya, langsung menuju ke Surabaya yang dipimpin oleh A. W. S. Mallaby.
NICA adalah pasukan penghubung Kolonial Belanda dengan pasukan Sekutu dan bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan Hindia Belanda.
Karena latar belakang itulah, memicu perlawanan dari rakyat Indonesia sehingga meletusnya Pertempuran Surabaya.
Ditambah lagi, pihak Sekutu yang awal tujuannya hanya melucuti pasukan Jepang dan membebaskan tawanan, mulai mendirikan pos pertahanan di Surabaya.
AFNEI dan NICA juga merebut tempat penting, seperti lapangan terbang, kantor radio, dan kereta api.
Bahkan, memerintahkan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjatanya kepada pihak Sekutu.
Pertempuran Surabaya yang dimulai dari 27 Oktober 1945 mengalami puncaknya pada 10 November 1945.
Diperkirakan sekitar 20.000 jiwa pasukan Indonesia gugur pada saat itu, sedangkan dari pihak sekutu kehilangan 1.500 pasukannya.
Baca Juga: Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan yang Bisa Dilakukan Para Pelajar
Meskipun di serang dari darat, udara, dan laut, namun rakyat Surabaya tidak menyerah dan tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan rakyat Surabaya yang pantang menyerah, membuat pertahanan pihak Sekutu makin melemah.
Apalagi setelah tewasnya A. W. S. Mallaby karena tertembak dalam pertempuran.
Peristiwa Pertempuran Surabaya inilah yang menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Sebagai cara untuk mengenai pejuang yang gugur di pertempuran.
Peristiwa heroik yang masih dikenang dalam Pertempuran Surabaya adalah perobekan bendera Belanda.
Aksi ini berdasarkan maklumat pemerintah Indonesia pada 1 September 1945 agar mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.
Bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato pun dirobek bagian birunya oleh para pemuda Surabaya. Peristiwa perobekan bendera Belanda terjadi pada 19 September 1945.
Nah, itulah sejarah Hari Pahlawan yang disebabkan oleh Pertempuran Surabaya pada 27 Oktober hingga 20 November 1945.
Baca Juga: Contoh Pidato Hari Pahlawan yang Mudah untuk Memperingati 10 November
---
Baca Lagi: |
Beralam lama Pertempuran Surabaya berlangsung? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR