Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 4, kita akan belajar tentang perbedaan budaya dalam interaksi antarwarga.
Kebudayaan Indonesia di daerah teman-teman mungkin akan sangat berbeda dengan daerah teman yang lain.
Pengenalan budaya daerah dengan daerah lain terjadi karena adanya interaksi antarwarga masyarakat, teman-teman.
Interaksi yang terjadi antarwarga masyarakat ini dapat bertujuan untuk meningkatkan pembangunan di berbagai bidang.
Dengan begitu, kepentingan masyarakat yang belum bisa terpenuhi di daerah satu bisa terpenuhi dengan masyarakat dari daerah lain.
Jadi, interaksi terjalin untuk menutupi kekurangan masing-masing sehingga pada akhirnya semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik.
Dalam buku tematik dijelaskan interaksi antarwarga masyarakat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Perbedaan Kandungan Sumber Daya Alam pada Setiap Daerah
Perbedaan kandungan sumber daya alam jelas akan memengaruhi kegiatan produksi pada daerah bersangkutan.
Daerah dengan kandungan sumber daya alam cukup tinggi akan memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relatif murah.
Hal ini tentu berbeda dengan daerah yang memiliki sumber daya alam lebih rendah, maka akan memproduksi barang dengan biaya lebih mahal.
Baca Juga: Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Proses Interaksi Sosial, Materi Kelas 5 SD Tema 4
Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan kandungan sumber daya alam melimpah menjadi lebih cepat.
Sementara itu, daerah lain yang memiliki kandungan sumber daya alam lebih kecil, biaya produksinya lebih tinggi sehingga daya saingnya menjadi lemah.
2. Perbedaan Kondisi Demografis
Perbedaan kondisi demografis adalah perbedaan tingkat pertumbuhan dan struktur kependudukan serta perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan.
Ini juga termasuk perbedaan kondisi ketenagakerjaan, perbedaan tingkah laku dan kebiasaan, serta etos kerja yang dimiliki masyarakat daerah yang bersangkutan.
Kondisi demografis ini dapat memengaruhi ketimpangan pembangunan antar wilayah karena akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Daerah dengan kondisi demografis yang baik akan cenderung memiliki produktivitas kerja yang lebih tinggi.
Hal ini akan mendorong peningkatan investasi yang selanjutnya akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, bila suatu daerah yang kondisi demografisnya kurang baik, maka dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja masyarakat setempat.
Ini akan menimbulkan kondisi kurang menarik bagi penanaman modal sehingga petumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih rendah.
3. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
Baca Juga: Contoh Interaksi Sosial di Bidang Sosial dan Budaya, Materi Kelas 5 SD Tema 4
Kurang lancaranya mobilitas barang dan jasa dapat pula mendoorng terjadinya peningkatan ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Mobilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan migrasi baik yang disponsori pemerintah atau migrasi spontan.
Alasannya, apabila mobilitas kurang lancar, maka kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat dijual ke daerah lain yang membutuhkannya.
Demikian pula halnya migrasi yang kurang lancar menyebabkan kelebihan tenaga kerja tidak dapat dimanfaatkan daerah lain yang membutuhkannya.
Akibatnya, ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung tinggi karena kelebihan suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah lain.
Hal ini membuat daerah terbelakang menjadi sulit mendorong proses pembangunannya.
4. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah/Wilayah
Terjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi pada wilayah tertentu, jelas akan memengaruhi ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Pertumbuhan ekonomi daerah akan cenderung lebih cepat pada daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup besar.
5. Alokasi Dana Pembangunan Antardaerah/Wilayah
Alokasi investasi pemerintah ke daerah, lebih banyak ditentukan oleh sistem pemerintahan daerah yang dianut.
Baca Juga: 10 Contoh Interaksi Sosial di Bidang Moral dalam Keseharian, Materi Kelas 5 SD Tema 4
Bila sistem pemerintahan daerah bersifat sentralistik, maka alokasi dana pemerintah akan cenderung lebih banyak dialokasikan pada pemerintah pusat.
Hal ini akan mengakibatkan ketimpangan pembangunan antarwilayah akan cenderung tinggi, teman-teman.
Sebaliknya, jika sistem pemerintahan adalah otonomi atau federal, maka dana pemerintah lebih banyak dialokasikan ke daerah.
Hal ini akan mengakibatkan ketimpangan pendapatan antarwilayah akan cenderung rendah.
Alokasi dana pemerintah yang akan memberikan dampak pada ketimpangan pembangunan antarwilayah ada beberapa jenis.
Misalnya alokasi dana untuk sektor pendidikan, dana untuk sektor kesehatan, jalan, irigasi, dan juga listrik.
Semua sektor ini akan memberikan dampak pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, pendapatan per kapita, dan meningkatkan pergerakan ekonomi.
Nah, itulah beberapa faktor pendorong terjadinya interaksi antarwarga masyarakat. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Contoh-Contoh Interaksi Sosial di Bidang Politik dan Manfaatnya, Materi Kelas 5 SD Tema 4
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan perbedaan kondisi demografis? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR