Bobo.id - Pada peristiwa Pertempuran Surabaya, yakni 27 Oktober hingga 20 November 1945, ada peristiwa heroik yang tidak boleh dilupakan, yaitu perobekan benderan Belanda di Hotel Yamato.
Salah satu tokoh pemuda yang ikut berperang dan terilbat perobekan bendera tersebut adalah KH Masjkur.
Lalu, siapakai ia? Sebelum mengetahui kunci jawabannya, simak pembahasan tentang kedaulatan dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 8 SMP.
Namun, sebelumnya teman-teman bisa mencoba mengerjakan soalnya sendiri terlebih dahulu.
Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya? Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Tuliskanlah biografi KH Masjkur yang diketahui.
Jawaban:
Latar Belakang KH Masjkur
KH Masjkur lahir di Malang pada 30 Desember 1904 dan meninggal di Jakarta pada 25 Desember 1994.
KH Masjkur dulunya adalah menteri Agama Indonesia periode 1947 hingga 1949.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1956 hingga 1971 dan Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968.
Baca Juga: Biografi Pahlawan Revolusi D.I Panjaitan, yang Berasal dari Tapanuli
Namun, sebelum kemerdekaan Indonesia KH Masjkur juga sudah berkontribusi pada bangsa dan negara.
Ia terlibat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) saat kependudukan Jepang.
KH Masjkur juga tergabung dalam satuan militer bentukan Jepang, Pembela Tanah Air (PETA).
Bahkan, saat Pertempuran Surabaya meletus, KH Masjkur dikenal sebagai pemimpin Barisan Sabilillah.
Barisan Sabilillah adalah laskar yang didirikan oleh para anggota NU pada 22 Oktober 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan.
Barisan Sabilillah juga digerakkan oleh organisasi Islam lainnya, seperti Masyumi dan mengusung resolusi Jihad Fi Sabillah.
Markas besarnya ada di Kota Malang, dengan anggota pengurus di daerah berjumlah 9 orang, tingkat karesidenan 7 orang, dan tingkat kabupaten 5 orang.
Pendidikan KH Masjkur
- Pesantren Siwalanpanji, Sidoarjo
- Pesantren Tebuireng, Jombang
- Madrasah Mamba’ul Ulum, Solo
Baca Juga: 5 Film Tentang Kemerdekaan Indonesia yang Menceritakan Biografi Tokoh Pahlawan
- Pesantren Kiai Cholil, Bangkalan
- Pesantren Ngamplang, Garut
Setelah menimba ilmu dari berbagai macam pesantren di berbagai daerah, KH Masjkur akhirnya mendirikan Pesantren Misbahul Wathan di Singosari, Malang, pada 1923.
Kepengurusan organisasi NU cabang Malang juga ia pegang, hingga pada 1938 KH Masjkur menjadi anggota Pengurus Besar NU di Surabaya.
Kehidupan pada Masa Kependudukan Jepang
Tidak hanya sebagai anggota PETA dan pemimpin Barisan Sabillilah, KH Masjkur juga bergabung dengan Laskar Hizbullah pada masa kependudukan Jepang untuk berlatih militer.
Setelahnya, ia menjadi pengurus Badan pembantu Prajurit (BPP), yang bertugas menghimpun dana untuk keperluan tentara dan keluarga yang ditinggalkan.
Kehiduan pada Masa Orde Baru
KH Masjkur pada masa Orde Baru menjadi anggota DPR dan menjabat sebagai ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
KH Masjkur terkenal kritis dan menentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).
Sebab, program P4 yang ditetapkan pada 22 Maret 1978 bentukan Presiden Soeharto, artinya memonopoli penafsiran pancasila, hingga akhirnya P4 dihapus pada 1998.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI, Apa Itu Biografi Penulis?
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
---
Kuis! |
Di mana KH Masjkur dilahirkan? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR