Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu seberapa luas lautan di permukaan planet Bumi?
Lautan di permukaan Bumi dibedakan menjadi 5 samudra, yaitu Samudra Hindia, Atlantik, Pasifik, Arktik, dan Antartika.
Samudra Hindia mempunyai luas sekitar 73,6 juta kilometer persegi. Sementara Atlantik adalah samudra terluas kedua di dunia, luasnya sekitar 82.443.000 kilometer persegi.
Kemudian, Samudra Pasifik sebagai samudra terluas di dunia, memiliki luas sekitar 165.250.000 kilometer persegi.
Samudra Arktik termasuk samudra terkecil di dunia dengan luas sekitar 14.090.000 kilometer persegi. Sedangkan luas Samudra Antarktika sekitar 20.327.000 kilometer persegi.
Dengan data tersebut diketahui bahwa daratan di Bumi kita hanya mencakup 30 persen wilayah Bumi, sementara wilayah lautannya mencapai 70 persen.
Lautan di permukaan Bumi begitu luas, kira-kira ada planet lain di Tata Surya yang punya air di permukaannya juga tidak, ya? Yuk, cari tahu!
Bumi Satu-Satunya
Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki badan air cair yang konsisten dan stabil di permukaannya.
Di Tata Surya kita, Bumi mengorbit dan mengelilingi Matahari di area yang layak huni, sehingga suhu dan tekanan atmosfer membantu air tetap cair dalam jangka waktu lama.
Namun, menurut para ilmuwan, ada juga beberapa planet yang diketahui memiliki air cair di bawah permukaannya, yaitu Saturnus Enceladus dan Jupiter Europa.
Baca Juga: 6 Galaksi Paling Besar di Alam Semesta, Ukurannya Jauh Lebih Besar dari Bima Sakti!
Kedua planet tersebut memiliki lautan cair asin yang ditutupi oleh lapisan es tebal di permukaannya.
Kenapa air di dua planet tersebut tetap berada di bawah permukaan? Sebab, ada gaya gravitasi dan energi yang menjaga cairan tetap berada di bawah es.
Dilansir dari National Geographic, planet Bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air. Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air.
Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair.
Mengutip dari Science Alert, hujan air memang hanya terjadi di Bumi. Namun, planet lain mengalami hujan dengan jenis material yang berbeda.
Misalnya, langit Mars menurunkan karbon dioksida, langit Venus menurunkan asam sulfat, dan sebagainya.
Permukaan Air Laut di Bumi Meningkat
Dilansir dari NASA.gov, perubahan pada permukaan air laut telah diukur menggunakan satelit selama 27 tahun terakhir.
Dengan data yang didapatkan dari satelit tersebut, diketahui tingkat kenaikan permukaan air laut dari tahun 1993 hingga tahun 2019 mencapai 3,4 milimeter per tahun.
Pada abad berikutnya, bisa jadi permukaan air laut bisa naik 10 mm setiap tahunnya.
Maka, menurut perkiraan, pada tahun 2100 kenaikan air laut bisa mencapai 65 sentimeter dibandingkan dengan saat ini.
Baca Juga: Selain Gerhana Bulan, Fenomena Apa yang Terjadi Akibat Revolusi Bulan?
Menurut penelitian para ilmuwan, bertambahnya volume air laut ini menyebabkan ombak semakin kuat.
Para peneliti berhasil menemukan korelasi atau hubungan antara iklim dan gelombang air laut.
Seorang Insinyur dari Universitas Cantabria, Inigo Losada menyatakan gelombang air laut yang meningkat dapat menjadi indikasi terjadinya pemanasan global.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi keadaan dan perputaran angin.
Dengan kata lain, pemanasan global justru memperburuk kekuatan angin lokal, sehingga tinggi dan kekuatan gelombang air laut semakin besar.
Beberapa daerah, seperti Pasifik utara dan Samudra bagian selatan mengalami gelombang yang lebih tinggi dari waktu sebelumnya.
Dampak buruknya dapat memicu terjadinya banjir dan erosi yang parah, tentu saja akan membahayakan kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.
Nah, itulah penjelasan tentang fakta menarik lautan di permukaan Bumi, teman-teman.
----
Kuis! |
Berapa banyak volume air di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Science Alert,National Geographic,NOAA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR