Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mencari tahu bagaimana hal aneh bisa terjadi pada tubuhmu?
Tubuh manusia menyimpan beragam rahasia yang akan terus ditemukan sepanjang masa kehidupan manusia.
Dengan ilmu dan teknologi, manusia zaman sekarang dapat mengetahui kalau di dalam tubuh ada ratusan triliun bakteri, ada organ baru, dan sebagainya.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak kamu mencari tahu dan belajar bersama tentang pertanyaan, kenapa rasa gatal dapat berpindah tempat setelah digaruk?
Hal tersebut bisa terjadi pada siapapun dan kapan pun, namun tidak banyak orang tahu alasan ilmiah mengenai fakta tersebut. Yuk, cari tahu!
Proses yang Terjadi di Otak
Ketika menggaruk, sebenarnya kita sedang menunjukkan reaksi pertahanan diri untuk melindungi tubuh dari parasit.
Selain itu, menggaruk juga bertujuan untuk mengurangi penumpukan sel-sel mati pada kulit.
Sebuah penelitian dari Temple University Health System mencoba mencari tahu alasan kita menggaruk ketika merasa gatal.
Ketika bagian tubuh yang gatal digaruk, otak akan menerima sinyal rasa sakit yang lemah. Kemudian otak mengubah sinyal tersebut menjadi rasa lega.
Namun, penelitian juga menunjukkan semakin kita menggaruk bagian yang gatal, maka rasa gatal yang muncul akan semakin bertambah.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Koala Makan Daun Beracun untuk Bertahan Hidup
Hideki Mochizuki, PhD, Asisten Profesor Dermatologi di TUSM menyebutkan menggaruk terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan intensitas gatal.
Hormon Serotonin
Ketika merasa gatal dan menggaruk, otak kita mengeluarkan hormon serotonin. Hormon serotonin berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
Hormon ini juga akan dikeluarkan ketika kita mengurangi rasa gatal dengan cara mencubit, mengusap, atau memukul secara perlahan.
Itulah mengapa, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara.
Namun, pada suatu waktu hormon serotonin ini akan habis. Bersamaan dengan itu, rasa gatal muncul kembali.
Uniknya, rasa gatal tersebut dapat muncul pada bagian tubuh yang semula gatal maupun bagian tubuh yang lain.
Menurut Zhou-Feng Chen dari Universitas Washington, hormon serotonin yang menyebar dari otak ke sumsum tulang belakang dapat berpindah.
Serotonin berpindah dari neuron pengindraan rasa sakit menuju ke sel saraf yang memengaruhi intensitas gatal.
Atau dengan kata lain, hormon serotonin berperan dalam memengaruhi rasa gatal, baik mengurangi ataupun meningkatkan intensitas gatal.
Para peneliti terus melakukan penelitian untuk memahami rasa gatal, agar dapat mengembangkan terapi atau metode pengobatan pada pasien gatal kronis.
Baca Juga: 5 Fakta Aneh Dunia Hewan yang Bisa Dijelaskan Sains, Sudah Pernah Baca?
Lidah Bisa Terasa Gatal
Selain fakta bahwa gatal yang berpindah, kita sering mengalami lidah terasa gatal setelah memakan buah nanas. Apa korelasinya?
Dilansir dari Livescience, penyebab rasa gatal di lidah saat makan nanas berasal dari enzim yang disebut bromelain.
Penemuan ini telah dilakukan sejak tahun 2019, dan diterbitkan dalam jurnal Annals of Allergy, Asthma and Immunology.
Lalu, apa itu enzim bromelain? Bromelain merupakan jenis enzim yang memecah protein menjadi asam amino.
Uniknya, enzim bromelain pada buah nanas ini sangat baik untuk melunakkan tekstur daging, teman-teman.
Bahkan, banyak koki menyarankan merendam daging yang keras sebelum diolah ke dalam jus nanas atau membalurinya dengan jus nanas.
Dengan begitu, daging yang akan dimasak akan lebih lembut dan mudah dikunyah.
Menurut Alessandro Colletti, seorang farmakologis dari Universitas Turin di Italia, kita bisa merasa gatal pada lidah saat mengunyah nanas karena bromelain memecah protein pada lapisan pelindung mukosa di lidah.
Namun, kita tidak perlu khawatir, sebab bromelain yang membuat lidah gatal ini tidak membahayakan manusia.
Lagipula, mulut kita bisa memperbaiki sel-sel yang rusak oleh bromelain untuk mencegah kerusakan permanen.
----
Kuis! |
Apa fungsi menggaruk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR