Bobo.id - Berikut ini kita akan membahas contoh kasus yang berpotensi melumpuhkan integrasi nasional, faktor penyebab, dan dampak dari kasus tersebut.
Sebelum membahas mengenai contoh kasus yang berpotensi melumpuhkan integrasi nasional, kita pahami pengertiannya dulu, ya!
Materi integrasi nasional ini masuk pada materi pelajaran PPKn tingkat menengah atas, contohnya pada materi PPKn kelas 10: Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dirangkum dari Gramedia.com, pengertian integrasi nasional adalah cerminan bentuk komposisi dari satu proses persatuan dari pengumpulan individu berbagai daerah yang beragam.
Integrasi nasional mencakup proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan.
Tujuan integrasi nasional salah satunya adalah sebagai upaya penting dalam menjaga kedudukan dan kedaulatan NKRI.
Ciri-ciri integrasi nasional yang tangguh adalah antara lain:
1. Tidak terjadinya perpecahan antar golongan dalam suatu negara/wilayah.
2. Rasa Toleransi antara umat beragama satu dengan agama yang lain.
3. Mencitai produk buatan dalam negeri.
4. Mempunyai sikap nasionalisme, patriotisme, atau sikap cinta tanah air.
Baca Juga: Keunggulan NKRI di Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan
Meski begitu, ada beberapa konflik dalam negeri yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Akibatnya, konflik tersebut berpotensi melumpuhkan integrasi nasional sebagai bangsa yang satu dan berdaulat.
Contoh Kasus yang Mengancam Integrasi Nasional
1. Kasus Konflik SARA
Faktor penyebab:
Rendahnya toleransi dan sikap saling menghormati, tidak memahami pentingnya keberagaman, adanya fanatisme terhadap suatu kelompok, dan mengedepankan egoisme.
Dampak yang muncul:
Timbulnya perpecahan antarmasyarakat, runtuhnya rasa persatuan dan kesatuan pada masyarakat, dan hilangnya rasa aman.
2. Penurunan Paksa Pemerintah atau Sistem Pemerintahan
Faktor penyebab:
Rendahnya dukungan pemerintah terhadap rakyat, adanya sikap otoriter, gagalnya pemerintah dalam permasalahan dalam negeri, rendahnya kepercayaan rakyat pada pemerintahan.
Dampak yang muncul:
Timbulnya kekacauan antara masyarakat dan pemerintahan, terhambatnya laju ekonomi, sistem pemerintahan menjadi kacau, bisa menyebabkan timbulkan kerusuhan, dan krisis ekonomi negara.
3. Kasus Terorisme
Faktor penyebab:
Adanya paham radikalisme, ekstremisme, dan sikap separatisme; serta rendahnya rasa toleransi dan empati.
Baca Juga: Identifikasi Kelebihan dari Konsep Negara Kesatuan, Apa Saja?
Dampak yang muncul:
Menimbulkan rasa waswas dan ketakutan massal dan terancamnya pertahanan keamanan negara
4. Kasus KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)
Faktor penyebab:
Ringannya hukuman bagi pelaku KKN, sulitnya sistem birokrasi, kurangnya pengawasan di kalangan pemerintahan, kurangnya transparansi, dan budaya KKN yang dinormalisasi.
Dampak yang muncul:
Terhambatnya kemajuan negara Indonesia, penyalahgunaan kekuasaan, kesenjangan sosial dalam masyarakat.
5. Kasus Politik Oligarki
Faktor penyebab:
Gagalnya penerapan asas demokrasi, ingin menguasai kekuasaan, dan mendahulukan kepentingan pribadi.
Dampak yang muncul:
Munculnya tindak korupsi yang merajelela, rakyat tidak percaya terhadap pemerintah, dan menurunnya kualitas demokrasi.
(Penulis: Nabil Adlani/ Niken Bestari)
Baca Juga: Faktor-Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
----
Kuis! |
Apa dampak dari kasus SARA? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas,Adjar.id,Ui.ac.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR