Bobo.id - Sebagai makhluk sosial, manusia harus melakukan interaksi sosial dengan manusia lain.
Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara berhubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Ada banyak contoh interaksi sosial yang terjadi di sekitar kita, salah satunya konflik. Apakah konflik juga termasuk interaksi, Bo?
Nah, pada artikel kali ini Bobo akan mengajak kamu mengenal tentang hubungan antara konflik dan interaksi sesuai pelajaran IPS Kelas 7 SMP di sekolah. Yuk, simak!
Konflik Bagian dari Interaksi
Interaksi sosial dapat terjadi jika dua syaratnya telah terpenuhi, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial adalah bertemunya kedua pihak atau lebih secara fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kontak sosial dapat terjadi antara orang perorangan, orang dengan suatu kelompok, dan di antara kelompok manusia satu dengan kelompok lainnya.
Selain kontak sosial, terjadinya interaksi sosial harus memenuhi syarat adanya komunikasi.
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara sesama manusia. Komunikasi dapat diwujudkan dengan pembicaraan, gerak-gerik fisik, dan perasaan.
Nah, konflik dapat dipicu karena adanya perbedaan pada saat melakukan kontak sosial dan komunikasi.
Baca Juga: 5 Upaya Pemerintah untuk Mewujudkan Keadilan Sosial, Materi PPKn
Perbedaan di masyarakat akan menjadi konflik jika orang tidak menerapkan toleransi, teman-teman.
Perbedaan-perbedaan yang tidak segera diatasi akan berkembang menjadi perpecahan, setelah terjadi konflik.
Berdasarkan bentuknya, konflik termasuk jenis interaksi sosial bentuk disosiatif, atau proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan.
Jadi, memang benar interaksi sosial dapat menimbulkan konflik, terutama jika ditemukan perbedaan yang tidak ditoleransi.
Akibat Konflik
Konflik yang disebabkan oleh beberapa hal di atas juga dapat menimbulkan akibat sebagai berikut.
1. Meningkatnya solidaritas sesama kelompok, karena merasa memiliki tujuan yang sama.
2. Retaknya hubungan antarindividu dan kelompok, karena terjadi konflik di dalam kelompok.
3. Terjadinya perubahan kepribadian, karena saling mempertahankan pendiriannya masing-masing.
4. Rusaknya harta benda hingga membahayakan manusia yang lain, karena konflik terjadi dengan cara yang anarkis.
Setelah mengetahui akibatnya, penting untuk kita mencari cara menangani atau mengatasi konflik di masyarakat.
Baca Juga: 3 Contoh Konflik Individu di Lingkungan Keluarga dan Cara Mengatasinya
Cara Menangani Konflik
Ada lima cara yang bisa digunakan untuk menangani terjadinya konflik sosial di masyarakat, yaitu sebagai berikut.
1. Menghindar
Dalam tatanan masyarakat, terdapat seseorang atau beberapa orang yang merasa tidak ingin ikut dalam konflik, sehingga mencoba menghindar.
2. Memaksakan kehendak
Pada awal sudah disebutkan, bahwa konflik terjadi karena perbedaan pendapat atau prinsip. Ini didasari karena adanya orang atau kelompok yang merasa pendapatnya paling benar.
Oleh karena itu, orang ini akan menyelesaikan konflik dengan cara apapun asalkan kemenangan ada di pihaknya.
3. Menyesuaikan keinginan orang lain
Berkebalikan dengan poin nomor 2, ada orang yang memilih untuk menyesuaikan keinginan orang lain dalam menyelesaikan konflik.
Orang dengan sikap ini mengorbankan keinginan pribadinya untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.
4. Tawar menawar
Tawar menawar merupakan penyelesaian yang merujuk kepada toleransi antarindividu dan kelompok.
Artinya, kedua belah pihak saling mengorbankan sebagian keinginan pribadinya untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5. Kolaborasi
Dalam proses kolaborasi, kedua belah pihak yang mengalami konflik saling mengurangi ketegangan untuk mencari pemecahan masalah.
----
Kuis! |
Konflik termasuk jenis interaksi sosial apa? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR