Histamin ini meningkatkan aliran darah dan jumlah sel darah putih di sekitar area gigitan yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan.
Gigitan nyamuk membuat kulit kita terasa gatal karena histamin juga mengirimkan sinyal ke saraf di sekitar gigitan.
Saat pertama kali seseorang digigit, tubuh kita biasanya tidak langsung bereaksi dan merasakan gatal.
Menggaruk Bisa Menyebabkan Infeksi
Setelah nyamuk menggigit kita dan muncul sensasi gatal, kebanyakan dari kita akan langsung menggaruknya.
Namun perlu diingat, menggaruk kulit setelah digigit nyamuk jutsru dapat menyebabkan infeksi dan bukan tidak mungkin meninggalkan luka.
Dilansir dari Healthline, proses penyembuhan justru bisa berhenti karena kita menggaruk kulit secara sembarangan.
Yap! Garukan ini bisa menghancurkan pertumbuhan kulit baru sehingga menimbulkan bekas luka dan infeksi.
Gigitan nyamuk yang terinfeksi akan meradang dan akan mengeluarkan cairan berwarna kuning atau hijau.
Setelah infeksinya hilang, mungkin dapat meninggalkan bekas luka permanen seperti keloid, teman-teman.
Sebagai informasi, keloid merupakan penumpukan kolagen yang terjadi selama penyembuhan dan hal ini biasanya permanen.
Baca Juga: Harus Diwaspadai, 5 Penyakit Berbahaya Ini Ternyata Ditularkan Melalui Gigitan Nyamuk!
Source | : | Kompas.com,Healthline,Klikdokter |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR