Bobo.id - Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka melalui proklamasi kemerdekaan yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Pernyataan kemerdekaan itu bukan hanya dilakukan dengan pembacaan teks proklamasi, tapi juga diikuti dengan pengibaran bendera merah putih.
Proses pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh tiga orang tokoh pemuda Indonesia saat itu.
Tiga tokoh itu berperan sebagai pembawa bendera, pembentang bendera, dan pengerek tali.
Berikut tiga tokoh yang bertugas sebagai pengibar bendera merah putih untuk pertama kali.
1. Surastri Kusumo (SK) Trimurti
SK Trimurti adalah tokoh perempuan yang berperan dalam proses pengibaran bendera merah putih pada penyampaian teks proklamasi kemerdekaan.
SK Trimurti merupakan guru sekolah dasar yang lahir pada 11 Mei 1912 di Boyolali, Jawa Tengah.
Selain menjadi guru, SK Trimurti juga berperan aktif dalam Partai Indonesia (Partindo).
SK Trimurti juga merupakan tokoh yang aktif menulis di berbagai surat kabar. Tulisannya selalu berisi semangat perjuangan melawan pemerintah kolonial.
Bahkan karena sebuah tulisannya, ia pernah dipenjara. Namun, selama dipenjara, SK Trimurti justru mengasah kemampuan menulisnya menjadi lebih baik.
Baca Juga: Profil 4 Tokoh Golongan Muda yang Terlibat Peristiwa Rengasdengklok
Setelah keluar dari penjara, SK Trimurti menikah dengan Sayuti Melik dan mendirikan Koran Pesat di Semarang.
Dengan berbagai perjuangannya, SK Trimurti banyak dikenal hingga diminta menjadi pengibar bendara merah putih untuk pertama kali dengan posisi sebagai pembawa bendera.
2. Suhud Sastro Kusumo
Tokoh lain yang berperan dalam proses pengibaran bendera merah putih pertama kali adalah Suhud Satro Kusumo.
Suhud merupakan anggota dari Barisan Pelopor bentukan Jepang yang lahir pada tahun 1920.
Sebelum proklamasi kemerdekaan dimulai, Suhud mendapat tugas untuk menjaga keluarga Soekarno dari segala ancaman.
Walau mendapat penjagaan, peristiwa Rengasdengklok tetap terjadi, karena Suhud tidak menaruh curiga pada para golongan muda yang datang menemui Soekarno.
Karena itu, para golongan muda bisa membawa pergi Soekarno dengan mudah saat itu.
Pada malam hari, setelah Soekarno kembali, Suhud diminta untuk ikut serta dalam proses pengibaran bendara.
Para pengibaran bendera, Suhud memiliki tugas untuk membentangkan bendera merah putih.
Baca Juga: Profil Singkat 3 Tokoh Penyusun Teks Proklamasi, Materi PPKn
3. Latief Hendraningrat
Tokoh terakhir yang ikut berperan dalam pengibaran bendera adalah seorang prajurit Pembela Tanah Air (PETA), yaitu Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat.
Latief lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911 dan merupakan salah satu golongan muda yang ikut meyakinkan Soekarno untuk mempercepat pernyataan kemerdekaan.
Selain menjadi petugas pengibar bendera, Latief juga mendapat tugas untuk mengamankan lokasi pengibaran bendera sebelum dimulai.
Sosok Letief bukanlah prajurit PETA biasa, ia sudah lama belajar tentang dunia militer sedari muda.
Dengan berbagai usahanya, Latief berhasil mendapat posisi sebagai komando kompi dengan pangkat Sudanco.
Pangkat yang dimiliki Latief merupakan posisi yang berada di bawah Daidanco atau komandan batalion yang merupakan jabatan tertinggi untuk pribumi saat itu.
Dengan posisinya, Latief dipercaya sebagai penanggung jawab keamanan sebelu, proklamsi dimulai hingga menjadi pengibar bendera.
Pada proses pengibaran bendara, Latief berperan sebagai pengibar atau pengerek tali.
Sebelumnya posisi ini akan diberikan pada SK Trimurti, namun pengerek bendera haruslah seorang prajurit, sehingga posisi ini digantikan oleh Latief.
Tiga tokoh itu menjadi pasukan pengibar bendara pertama yang dilakukan bersamaan dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Jadi Tanda Lahirnya NKRI, Ini Makna Penting Proklamasi Kemerdekaan
Itu profil singkat tiga tokoh pengibar bendera pertama yang menjadi tanda kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
----
Kuis! |
Kenapa SK Trimurti pernah ditangkap hingga dipenjara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR