Artinya, gangguan ini bisa memberikan pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.
Meski penyebab pastinya belum diketahui, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya OCD, antara lain:
- Lingkungan tempat tinggal.
- Struktur otak dan fungsinya.
- Keturunan atau genetik.
Bagaimana Gejala OCD?
Seseorang yang memiliki gangguan mental OCD biasanya akan menunjukkan gejala obsesi maupun kompulsi.
Obsesi adalah pikiran yang terjadi berulang kali, dorongan, atau gambaran mental yang bisa memicu munculnya rasa cemas.
Sementara itu, kompulsif adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang, teman-teman.
Gejala yang dialami oleh pengidap OCD obsesif, antara lain:
- Merasa takut berlebihan terhadap kontaminasi kuman dan virus.
Baca Juga: Dilakukan Secara Spontan, Ini Gejala Orang Alami Kleptomania
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Halodoc.com,Siloam Hospitals |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR