Bobo.id - Apakah teman-teman sudah tahu apa saja unsur-unsur karya fiksi? Kalau belum, simak penjelasannya di sini, ya.
Namun sebelum mencari tahu unsur-unsur karya fiksi, kita ulas lebih lanjut tentang karya fiksi, yuk!
Pengertian Karya Fiksi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi adalah cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya).
Karya fiksi dalam dunia sastra bisa juga diartikan sebagai sebuah cerita yang didasari oleh imajinasi penulisnya. Jadi, bukan berasal dari kejadian nyata.
Karya fiksi merupakan salah satu jenis karya sastra yang masih banyak kita temukan hingga saat ini.
Hal itu karena karya fiksi bentuknya berupa cerita yang digemari oleh banyak orang.
Unsur-Unsur Karya Fiksi
Dilansir dari Buku Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII, berikut adalah unsur-unsur pembentuk karya fiksi:
1. Tokoh Cerita
Tokoh cerita adalah tokoh-tokoh yang ada di dalam sebuah cerita. Tokoh cerita dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh pendukung.
Baca Juga: Serunya Bobo Goes to School di SD Tarakanita Gading Serpong, Jadi Bisa Menulis Fiksi!
Kita bisa mengenali tokoh utama cerita dengan mencermati hal-hal ini:
- Tokoh yang paling banyak muncul di sepanjang cerita.
- Tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita. Bila tokoh ini tidak ada, maka cerita pun tidak akan ada.
2. Latar Cerita
Latar cerita adalah tempat dan waktu terjadinya cerita.
Kita bisa mengetahui latar suatu cerita dengan melihat nama-nama tempat dan waktu yang ada dalam cerita.
3. Tema Cerita
Tema cerita adalah unsur pokok dalam cerita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang (dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang).
Kita bisa melihat dan menemukan tema suatu cerita dengan cara ini:
- Membaca keseluruhan cerita
Baca Juga: Mengenal Majas Repetisi: Pengertian dan Contoh dalam Bentuk Kalimat
Bacalah keseluruhan cerita terlebih dahulu agar kita bisa mengerti isinya.
- Mencermati paragraf pertama dan terakhir
Pokok pikiran biasanya diperkenalkan melalui konflik yang mulai dikenalkan penulis sejak paragraf pertama.
Adapun paragraf terakhir merupakan tempat penulis menutup ceritanya dengan sebuah pesan
atau peristiwa yang memberi makna.
4. Alur atau Jalan Cerita
Dalam karya fiksi, jalan cerita disebut juga alur atau plot. Alur berisi rangkaian kejadian yang dihadapi tokoh cerita dari awal sampai akhir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alur adalah rangkaian peristiwa yang direka atau dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian.
Terdapat tiga jenis alur cerita, yaitu:
a. Alur maju adalah alur yang diawali cerita kejadian masa kini dengan konflik datar, pada bagian tengah, konflik makin menanjak, dan diakhiri klimaks serta penyelesaian pada akhir cerita.
b. Alur mundur adalah alur yang dibuka dengan penceritaan kejadian masa lampau di awal cerita dan diselesaikan dengan konflik pada masa kini.
c. Alur campuran (maju-mundur) adalah alur yang mencampurkan kisah kejadian masa kini dan masa lalu secara bergantian.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 5, Apa Ciri-ciri dari Cerita Fiksi?
Sumber: Buku Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII, Penulis: Maya Lestari Gusfitri dan Elly Delfia, 2021.
----
Kuis! |
Bagaimana cara menentukan tokoh utama pada karya fiksi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR