Namun, pada tahun 2011, Samoa memutuskan untuk mengubah zona waktu agar selaras dengan Australia dan Selandia Baru.
Perbedaan Zona Waktu
Seperti yang dijelaskan di atas, salah satu dampak dari terjadinya rotasi bumi adalah seluruh wilayah di dunia harus dibedakan zona waktunya.
Pada akhir tahun 1800, sekelompok ilmuwan menemukan cara untuk membagi dunia ke dalam zona waktu yang berbeda.
Untuk membangun peta zona waktu, para ilmuwan itu mempelajari pergerakan Bumi.
Saat Bumi berputar pada porosnya, ia bergerak sekitar 15 derajat setiap 60 menit. Setelah 24 jam, Bumi menyelesaikan rotasi lingkaran penuh 360 derajat.
Para ilmuwan menggunakan informasi ini untuk membagi planet ini menjadi 24 bagian atau zona waktu. Setiap zona waktu memiliki lebar 15 derajat bujur.
Jarak antara zona terbesar di ekuator dan menyusut ke nol di kutub, karena kelengkungan Bumi.
Khatulistiwa memiliki panjang sekitar 40.076 km, jarak antara zona waktu di khatulistiwa adalah sekitar 1.671 km.
Garis pemisah imajiner dimulai di Greenwich, pinggiran kota London. Garis pemisah utama dari garis bujur ini disebut meridian utama.
Bujur adalah jarak sudut antara titik pada meridian manapun dan meridian utama di Greenwich. Waktu di Greenwich disebut Greenwich Mean Time (GMT).
Baca Juga: Cocok untuk Menu Kumpul Akhir Tahun, Coba Buat 5 Resep Jagung Bakar Ini, yuk!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR