Disebutkan bahwa stadium dan jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap jenis kupu-kupu ini berbeda, lo.
Ada kupu-kupu yang meletakkan telurnya dalam jumlah sedikit dan ada pula yang meletakkan dalam jumlah banyak.
Metamorfosis kupu-kupu setelah fase telur akan berlanjut hingga memasuki tahapan larva atau ulat.
Pada tahapan ini, larva mengalami fase makan yang aktif dan intensif untuk menunjang perkembangannya.
Fase larva atau ulat ini akan ditandai dengan pergantian kulit atau yang biasa dikenal dengan istilah molting.
Larva kupu-kupu umumnya mempunyai bulu atau duri yang berbeda pada permukaan tubuhnya.
Kehidupan kupu-kupu pada fase ini cenderung praktis, yakni tumbuh dengan makan dan tumbuh.
Larva atau ulat akan makan terus menerus sepanjang hari untuk mengumpulkan energi cadangan untuk fase selanjutnya.
Untuk bertahan hidup, ulat aan memakan dedaunan di sekitarnya. Setelah dewasa, ulat akan membuat sarang dengan air liurnya.
Setelah masa makan dan tumbuh, ulat akan mencari tempat yang teduh untuk berubah menjadi kepompong atau pupa.
Metamorfosis kupu-kupu selanjutnya juga akan berlanjut pada fase pupa atau biasa dikenal dengan kepompong.
Baca Juga: Apa itu Metamorfosis? Ini Pengertian dan Contoh-Contoh Hewannya
Source | : | Kompas.com,ruangguru.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR