Bobo.id - Pada pelajaran IPS dari kelas 6 hingga kelas 8 Kurikulum Merdeka, kita belajar sejarah perjuangan pahlawan, termasuk keuntungan dan kerugian hasil Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia.
Di materi IPS kita selalu belajar perjuangan para pahlawan meraih kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, masih banyak upaya yang dilakukan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dari penjajah, terutama dari Belanda.
Kala itu, Belanda masih tidak terima bahwa Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat, teman-teman.
Nah, bentuk perjualan mempertahankan kemerdekaan ini ditempuh dengan dua cara, yakni perjuangan fisik dan diplomasi.
Salah satu peristiwa penting diplomasi adalah Konferensi Meja Bundar (KMB).
Diplomasi KMB memiliki keuntungan dan kerugian bagi Indonesia saat itu.
Apa saja keuntungan dan kerugian KMB bagi Indonesia? Yuk, kita bahas bersama-sama.
Namun, sebelum itu, kita bahas dulu latar belakang peristiwa KMB, ya!
Sejarah Konferensi Meja Bundar (KMB)
Dilansir dari Gramedia.com, Konferensi Meja Bundar (KMB) atau yang dalam bahasa Belanda Indonesische rondetafelconferentie adalah sebuah konferensi atau pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 2, Peta Pikiran Perjanjian Roem-Roijen
Pertemuan tersebut dilakukan antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan juga BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg).
BFO adalah perwakilan dari berbagai negara yang diciptakan oleh Belanda di kepulauan Indonesia atau negara boneka Belanda.
Sebelum KMB, ada tiga perundingan sebagai bentuk perjuangan diplomasi yang dilaksanakan antara Belanda dan Indonesia.
Tiga perundingan itu adalah Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), dan juga Perjanjian Roem-Royen (1949).
Konferensi ini berakhir dengan hasil yakni bahwa Belanda bersedia untuk menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia Serikat.
Perwakilan Indonesia untuk KMB adalah Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo.
Sedangkan perwakilan BFO adalah Sultan Hamid II.
Perwakilan dari Belanda adalah Johannes Henricus van Maarseveen yang pada masa itu menjabat sebagai Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial).
Dalam KMB juga hadir perwakilan Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tom Critchley.
Hasil Perundingan Konferensi Meja Bundar
- Republik Indonesia menjadi negara RIS (Republik Indonesia Serikat) yang terdiri dari negara-negara bagian.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 2, Peta Pikiran Perjanjian Renville
- RIS merupakan bagian dari UNI Kerajaan Belanda, dikepalai oleh Ratu Belanda.
- Semua hutang Hindia Belanda dibebankan kepada RIS.
- Tentara Nasional Indonesia berangsur-angsur bertugas menjaga seluruh wilayah RIS.
- Pengakuan kedaulatan Belanda kepada Indonesia akan dilakukan selambatnya akhir tahun 1949.
- Status Irian Barat akan ditentukan selambat-lambatnya selama 1 tahun setelah penyerahan kedaulatan.
Keuntungan dan Kerugian Hasil Konferensi Meja Bundar
Berikut ini adalah delapan keuntungan dan kerugian hasil KMB bagi Indonesia
A. Keuntungan Hasil KMB bagi Indonesia:
1. Seluruh tentara Belanda ditarik dari wilayah RIS (Indonesia).
2. Peperangan antara Indonesia dan Belanda dinyatakan berakhir.
3. Belanda mengakui Indonesia (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 2, Peta Pikiran Perjanjian Linggarjati
4. Indonesia dapat segera memulai pembangunan sebagai negara merdeka.
B. Kerugian Hasil KMB bagi Indonesia:
1. RIS sepenuhnya menanggung hutang pemerintah Belanda dari tahun 1942.
2. Karena dibentuk sebagai negara serikat, maka demokrasi yang diinginkan rakyat tidak bisa terlaksana.
3. Penyelesaian masalah Irian Barat tertunda.
4. RI tidak bisa berbentuk sebagai negara kesatuan, melainkan terpecah menjadi negara-negara bagian yang terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan lain-lain.
Nah, itulah keuntungan dan kerugian hasil KMB bagi Indonesia.
Perjuangan diplomatik para pahlawan demi bisa menyatukan Indonesia masih panjang, teman-teman.
Setelah KMB, ada banyak perjuangan diplomatik yang dilakukan hingga Indonesia berhasil sepenuhnya berdaulat.
Tentunya, kedaulatan yang diinginkan rakyat adalah kedaulatan mutlak sebagai negara kesatuan.
Dengan berbagai upaya memperjuangkan kedaulatan bangsa, akhirnya negara kita bisa menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga kini.
----
Kuis! |
Di mana dan tanggal berapa KMB dilaksanakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas,Gramedia.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR