Bobo.id - Tahukah teman-teman hewan karnivor paling menggemaskan? Yup, hewan karnivor paling menggemaskan adalah kucing pasir atau sand cat.
Kucing pasir adalah nama yang diberikan pada sejenis kucing kecil yang hidup di daerah gurun dan padang pasir di Afrika dan Asia.
Mereka dikenal dengan nama ilmiah Felis margarita bertubuh yang kecil dan ramping, dengan bulu yang tebal dan berwarna cokelat kelabu atau abu-abu kelabu.
Mereka juga memiliki kaki yang panjang dan kuat yang membantu mereka untuk bergerak dengan mudah di daerah pasir. Berikut ini fakta menarik kucing pasir yang menggemaskan.
1. Hidup di Ekosistem Gurun
Fakta kucing pasir yang pertama berkaitan dengan habitatnya. Kucing liar yang menggemaskan ini bukan berasal dari Indonesia.
Dilansir dari Kidadl.com, kucing pasir tinggal di daerah gurun yang tersebar di kawasan utara Afrika, semenanjung Arab, serta kawasan tengah dan barat daya Asia.
Beberapa negara yang menjadi rumah sand cat termasuk Irak, Arab Saudi, Algeria, Israel, dan Yaman. Kucing pasir bisa bertahan hidup di tempat dengan curah hujan kurang dari 20 mm setahun.
Selain di gurun pasir, sand cat juga bisa hidup di kawasan yang kering dan bersemak. Wilayah edar atau tempat tinggalnya sangat luas, meliputi16 hingga 50 kilometer persegi.
2. Bertubuh Mungil
Melansir Britannica, dibandingkan kucing domestik atau beberapa ras kucing besar, kucing pasir memiliki badan yang lebih mungil dan kecil.
Panjang tubuh sand cat berkisar 45-57 sentimeter. Ekornya sendiri bisa memiliki panjang 28-35 sentimeter. Beratnya pun relatif ringan, yaitu 1-3,5 kilogram.
3. Warna Bulu Khas
Kucing pasir punya warna bulu yang cukup khas. Umumnya warna bulunya ada cokelat muda, menyerupai warna pasir.
Bulu-bulu di bagian perut atau punggungnya terkadang punya corak atau warna yang lebih gelap. Pola garis-garis gelap juga bisa ditemukan di bagian kakinya.
Kucing pasir memiliki kepala cukup lebar, dengan mata yang besar, dan daun telinga yang lebar.
Kaki kucing pasir juga cenderung pendek, meskipun tidak sependek kucing munchkin.
4. Jago Menggali dan Berburu
Kucing pasir adalah kucing pemberani dan pemburu andal, teman-teman.
Spesies ini ternyata tinggal di sarang yang berada di bawah tanah yang melindunginya baik dari cuaca panas maupun dingin.
Oleh sebab itu, kucing pasir sangat jago menggali tanah.
Selain itu, kucing pasir juga menggali untuk mencari mangsa. Dengan pendengarannya yang tajam, hewan nokturnal ini tidak hanya mencari mangsa di atas tanah, tetapi juga di bawah tanah.
Baca Juga: Mengapa Kucing Tiba-Tiba Bersin? Ini Penjelasan dan Penyebabnya
Makanan utamanya mencakup tiga spesies yang meliputi burung kecil, serangga, dan reptil kecil.
Kucing mungil bahkan tidak takut dengan ular, teman-teman. Beberapa spesies ular kecil pun menjadi santapan alaminya.
5. Bisa Bertahan Lama Tanpa Minum
Tinggal di kawasan gurun dengan curah hujan sedikit, kucing pasir memiliki kemampuan adaptasi yang mengagumkan.
Kucing pasir bisa bertahan lama tanpa minum. Bahkan, hewan ini bisa bertahan hidup tanpa air selama berbulan-bulan.
6. Bukan untuk Dipelihara
Meski bertubuh mungil dan menggemaskan, kucing pasir tidak untuk hewan peliharaan, ya.
Kucing pasir ini sama berbahayanya dengan harimau dan singa, lo.
Bahkan kucing ini pun dilindungi oleh undang-undang untuk tidak dipelihara atau diperjualbelikan secara ilegal.
Bagi orang yang memelihara kucing pasir tanpa izin dari pemerintah, maka orang itu akan dihukum.
Jika teman-teman ingin melihat kucing pasir lebih jauh, kucing ini boleh dipelihara di kebun binatang Indonesia, teman-teman.
Baca Juga: Bermanfaat Bagi Manusia, Bolehkah Kucing Diajak Berjemur di Bawah Sinar Matahari?
----
Kuis! |
Apa nama ilmiah kucing pasir? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kidadl.com,Britannica |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR