Beberapa hari kemudian, embrio menetas menjadi larva dalam bentuk berudu (kecebong).
Dalam fase ini, berudu memiliki insang luar dan hidup di air. Setalah sekitar 12 hari terbentuklah tutup insang, dan setelah kira-kira 2-3 bulan mulai tampaklah tungkai belakang.
Berudu hidup di lingkungan air dan bersifat herbivor. Setelah kurang lebih 3 bulan, berudu mengalami metamorfosis.
Metamorfosis ini ditandai dengan perkembangan paru-paru, memendeknya usus, serta hilangnya insang dan ekor berudu.
Katak hidup di darat dan bersifat insektivora (makan serangga) yang bisa berkembang biak dalam waktu 1 tahun.
Pada beberapa serangga, seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk fase larva dan dewasa sering hampir tidak ada kemiripan.
Sedangkan pada beberapa serangga lain seperti belalang, kecoak, dan jangkrik memiliki fase larva (nimfa) dan bentuk dewasa mirip.
Pada proses metamorfosis serangga terjadi proses fisik dimulai pergantian kulit yang disebut molting yang umumnya terjadi empat kali pada serangga.
Proses ini disebut sebagai fase pupa ini terjadi Pembentukan kulit baru dan tambahan alat-alat tubuh baru yang diperlukan individu dewasa.
Pada bentuk dewasa (imago) terjadi perkembangan organ reproduksi serangga untuk berkembang biak.
Berdasarkan uraian di atas, perbedaan metamorfisis katak dan serangga adalah fase pupa.
Baca Juga: Metamorfosis Tidak Sempurna: Pengertian, Tahapan, dan Contoh-contohnya
Source | : | Kompas,Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR