Ayam hutan hijau memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.
Misalnya, di tanah Sunda, ayam hutan hijau di sebut canghegar atau cangehgar. Kalau dalam bahasa Jawa, dikenal dengan ayam alas atau ajem allas.
Sedangkan di Madura (Jawa Timur) ayam hutan hijau dikenal dengan tarattah.
Dalam bahasa Inggris, ayam hijau dikenal dengan nama Green junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl.
3. Hidup di Dataran Rendah dan Tinggi
Ayam hutan hijau amat menyukai daerah terbuka dan memiliki padang rumput, seperti di tepi hutan atau daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai.
Selain tinggal di dataran rendah, ayam hutan hijau juga bisa ditemukan di dataran tinggi, lo.
Di daerah Jawa Barat, ayam hutan ini bisa tinggal di ketinggian 1.500 mdpl.
Bahkan di Jawa Timur, ayam ini juga ditemukan tinggal di ketinggian 3.000 mdpl.
4. Pandai Terbang
Berbeda dengan jenis ayam pada umumnya yang tidak bisa terbang tinggi. Unggas satu ini justru pandai terbang, lo.
Baca Juga: 8 Fakta Unik Semut, Hewan Kecil Tanpa Telinga yang Terkenal Kuat
Source | : | RimbaKita.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR