Bobo.id - Dalam sebuah kelompok masyarakat, konflik bisa saja di temukan.
Meski begitu jumlah konflik bisa dikurangi dengan mengenal berbagai faktor penyebabnya yang diajarkan pada materi PPKn.
Jadi, kali ini teman-teman akan diberikan penjelasan tentang berbagai faktor penyebab terjadinya konflik.
Tapi sebelumnya, tahukah teman-teman apa itu konflik?
Konflik menurut etimologi atau bahasa berasal dari Bahasa latin yaitu con dan figere.
Kata con memiliki arti bersama, sedangkan figere berarti memukul.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu kondisi ketika ada perbedaan antara dua atau lebih pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan, yang tidak sejalan.
Konflik pun bisa terjadi di mana saja, dalam lingkup kecil seperti keluarga, hubungan pertemanan, atau lingkungan sekolah.
Selain itu, sebuah konflik juga dapat terjadi di dalam lingkungan masyarakat sehingga berdampak besar bagi negara.
Ketika sebuah konflik muncul di masyarakat, maka dapat berdampak pada perpecahan antarmasyarakat.
Baca Juga: Radikalisme: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampaknya, Materi PPKn
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yang tentu harus dihindari.
Faktor Penyebab Terjadinya Konflik
1. Perbedaan Kebudayaan
Faktor pertama terjadinya konflik adalah adanya perbedaan kebudayaan.
Kebudayaan juga merupakan salah satu faktor pembentuk karakter seseorang.
Sedangkan budaya setiap tempat tidak selalu memiliki kebiasaan, nilai, dan norma sosial yang sama.
Dengan perbedaan kebudayaan tersebut, konflik bisa dengan mudah muncul tanpa adanya pemahaman nilai dan norma satu sama lain.
2. Perbedaan Kepentingan
Faktor lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya konflik adalah adanya perbedaan kepentingan.
Tentunya setiap individu dan kelompok tidak selalu memiliki keinginan atau kepentingan yang sama.
Kepentingan yang berbeda ini pun cukup beragam, ada kepentingan terkait ekonomi, politik, sosial, hingga budaya.
Baca Juga: 4 Faktor Utama yang Menghambat Pelaksanaan Mobilitas Sosial di Masyarakat
Contoh konflik karena kepentingan adalah saat kenaikan harga bahan makanan dinilai pemerintah belum begitu tinggi, namun bagi masyarakat sudah cukup tinggi.
3. Perbedaan Etnis
Konflik juga bisa muncul karena adanya perbedaan etnis.
Tiap etnis bisa memiliki sistem nilai dan norma sosial yang berbeda, terlebih di negara dengan masyarakat multikultur.
Perbedaan itu tentu bisa memicu terjadinya konflik, bila tiap etnis merasa paling baik atau paling pantas.
4. Perbedaan Ras
Di dunia ini ada beberapa ras berbeda, bahkan di Indonesia ada beberapa ras yang hidup berdampingan.
Tapi ternyata, perbedaan ras juga dapat memicu terjadinya konflik di masyarakat, lo.
Perbedaan ras biasanya menimbulkan kecemburuan sosial pada salah satu ras yang mendapat kekuatan lebih.
Selain itu dominasi ras juga membuat ras minor atau ras yang jumlahnya lebih sedikit menjadi kurang diperhatikan.
5. Perbedaan Agama
Baca Juga: 15 Contoh Bentuk Sikap Toleransi Keberagaman Gender, Materi PPKn
Adanya perbedaan agama di suatu wilayah juga bisa menyebabkan terjadinya konflik di masyarakat.
Meski begitu, sebenarnya perbedaan agama bukan penyebab konflik utama, lo.
Bisanya konflik yang berkaitan dengan agama merupakan hasil negatif dari banyaknya konflik sebelumnya.
Nah, itu penjelasan berbagai faktor penyebab terjadinya konflik di dalam lingkungan masyarakat.
----
Kuis! |
Dari bahasa apa kata konflik berasal? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR