3. Memiliki sifat berlebihan karena menjelaskan kalimat yang telah jelas maknanya.
4. Penggunaan majas ini akan berpotensi membuat satu kalimat menjadi tidak efektif.
Contoh Majas Pleonasme
1. Semua orang di gedung itu berlarian turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan.
Pada kalimat tersebut majas pleonasme ada pada kata "turun ke bawah". Kata "ke bawah" tidak benar-benar diperlukan karena kata "turun" sudah berarti ke arah bawah.
2. Andi memilih mundur ke belakang saat pemilihan ketua kelas dimulai.
Kata "mudur ke belakang" merupakan bagian dari majas pleonasme. Kata "ke belakang" seharinya tidak perlu digunakan karena kata "mundur" sudah memiliki arti bergerak ke belakang.
3. Ibu memintaku masuk ke dalam saat matahari sudah terbenam.
Pada kalimat tersebut majas pleonasme terletak pada kata "masuk ke dalam". Kata "masuk" sudah memiliki arti menuju ke dalam.
4. Anak-anak takut melihat darah merah itu mengalir dari tangan ibu guru.
Pada kalimat tersebut kata "darah merah" merupakan bagian dari majas pleonasme. Kata "merah" seharusnya tidak perlu digunakan, karena "darah" sudah pasti berwarna merah.
Baca Juga: Majas Antitesis: Pengertian dan 20 Contohnya dalam Bentuk Kalimat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR