Spora-spora kecil yang berasal dari bakteri itu akan terlepas ke udara yang lembap. Lalu dihirup dan masuk ke indera penciuman kita.
Kelompok actinomycetes terbesar yang menimbulkan aroma khas ini adalah bakteri streptomyces. Ini juga disebutkan dalam jurnal Nature Microbiology.
Bakteri ini melepaskan senyawa yang disebut geosmin untuk memikat artopoda supaya datang dan membantu menyebarkan spora bakteri.
Aroma khas ini dianggap sebagai contoh komunikasi kimia berusia 500 juta tahun untuk membantu jenis bakteri tertentu menyebar.
Berasal dari Minyak Alami Tumbuhan
Tak hanya bakteri, aroma khas hujan ini juga bisa terbentuk dari minyak alami yang berasal dari tumbuhan sekitar.
Nah, minyak inilah yang menjadi salah satu kunci utama mengapa bau hujan sangat disukai kebanyakan orang.
Minyak di tumbuhan yang menjadi sumber aroma khas ini terdiri dari minyak volatile, yakni jenis minyak yang muah menguap.
Sebagai informasi, minyak volatile ternyata juga merupakan jenis dari aromaterapi atau essential oil, teman-teman.
Selain bakteri dan minyak alami, ternyata tingkat keasaman yang terdapat di air hujan juga memengaruhi aroma yang muncul, lo.
Ketika air hujan turun dan mengalami kontak langsung dengan debu atau zat kimia organik di tanah, aroma yang khas akan keluar.
Baca Juga: Banyak Orang Menyukai Aroma Tanah yang Terkena Air Hujan, Dari Manakah Asalnya?
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Livescience |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR